Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkot Surabaya Kebut Desain, Jalan Karet Dibuat Bertema Eropa, Jalan Kembang Jepun Bertema Pecinan

Tak ingin mengulangi kesalahan dalam mengubah wajah kota tua di Jalan Panggung, Pemkot Surabaya lebih berhati-hati dalam melanjutkan revitalisasi

SURYA/AHMA ZAIMUL HAQ
Revitalisasi Jalan Panggung Surabaya 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak ingin mengulangi kesalahan dalam mengubah wajah kota tua di Jalan Panggung, Pemerimtah Kota lebih berhati-hati dalam melanjutkan revitalisasi dan pengecatan di Jalan Karet dan Jalan Kembang Jepun.

Pemkot Surabaya sudah merampungkan mock up atau simulasi desain pengecatan untuk bangunan di Jalan Karet dan Jalan Kembang Jepun.

Berdasarkan data yang disampaikan Bappeko Surabaya, ada sebanyak 80 bangunan di Jalan Karet yang dimock up.

Sedangkan di Jalan Kembang Jepun ada sebanyak 104 bangunan. Selain itu di Jalan Panggung juga sedang di mock up sebanyak 104 rumah.

(Kuasa Hukum MKP: Kami Pikir-Pikir, Pembuktiannya Nihil)

(Dihukum 8 Tahun Penjara, Mantan Bupati Mojokerto MKP Pikir-pikir)

"Dalam simulasi kita ada beberapa pilihan warna. Yang nantinya akan kita sosialisasikan ke pemilik rumah. Simulasi desain warna ini akan selesai tanggal 23 Januari 2019," kata Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi, Senin (21/1/2019).

Eri mengatakan untuk dua kawasan itu akan berbeda sama sekali. Warna yang dipilih disesuaikan dengan kebudayaan dan karakteristik bangunan di dua jalan tersebut.

Untuk Jalan Karet di sana warna yang digunakan akan dikembalikan sesuai dengan karakter dan budaya serta bangunan disana yang banyak bergaya Eropa.

Sedangkan untuk Jalan Kembang Jepun tema yang diangkat adalah kawasan Pecinan lawas.

Eri meyakini bahwa dengan desain yang matang kali ini, visualisasi kawasan kota tua akan terwujud lebih baik dan menarik.

"Ada banyak yang kita libatkan kali ini. Ada komunitas, ada tim cagar budaya, dan lintas dinas seperti DCKTR dan juga Dinas Pariwisata, kita ingin benar-benar mewujudkan kota tua ada di kawasan ini di Surabaya," tegasnya.

(Kuasa Hukum MKP: Kami Pikir-Pikir, Pembuktiannya Nihil)

(Persebaya Surabaya Pilih Lakukan Uji Coba Setelah Jadwal Kontra Persinga Ngawi Ditunda)

Sebagaimana di Jalan Panggung yang memiliki potensi daya tarik seperti pabrik bakpao dan museum kopi, di Jalan Kembang Jepun dan Jalan Karet juga memiliki simbol-simbol daya tarik.

Di Jalan Karet ada masjid yang digunakan asrama haji pertama di Surabaya yang akan menarik wisatawan. Selain itu juga ada rumah tua milik Abu Han dan Abu Tjoa.

Memang saat ini tempat tersebut masih tertutup. Namun seiring dengan berubahnya kawasan itu dan banyaknya wisatawan,  Eriyakin akan ada perubahan dari pemilik bangunan untuk menjadikan kawasn itu tempat usaha.

"Kalau mau dikarciskan ya terserah pemilik bangunan. Begitu juga yang memiliki bangunan disana yang memfungsikan menjadi gudang, bisa saja mereka mengubah peruntukan juga menjadi rumah makan dan lainnya," kata Eri.

Reporter: Surya/fatimatuz zahroh

(Viral Mie Ayam Rp2000 di Sragen sampai Dicurigai Pakai Ayam Mati, Penjual Mengaku Malah Untung)

(Persebaya Surabaya Pilih Lakukan Uji Coba Setelah Jadwal Kontra Persinga Ngawi Ditunda)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved