Akibat Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Arjowinangun Kota Malang Swadaya Tambal Jalan Rusak
Warga Arjowinangun secara swadaya menembel jalan yang rusak di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, KEDUNGKANDANG - Warga Arjowinangun secara swadaya menembel jalan yang rusak di sepanjang Jalan Mayjend Sungkono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Selasa (12/2/2019).
Dengan menggunakan alat seadanya, mereka satu per satu menambal jalan yang rusak itu dengan menggunakan cor semen.
Menurut Zaini, warga setempat, kegiatan menembel ini rutin dilakukan oleh warga Arjowinangun.
• Ada Pohon Tumbang Melintang, Jalan Laras - Liris Lamongan Tutup Total, Berikut Jalur Alternatifnya
• Permudah Warga Urus Perizinan, Pemkab Sumenep Akan Maksimalkan Pelayanan Online Single Submission
• Antisipasi Virus Flu Babi, Dinkes Surabaya Imbau Warga Waspada Pilih Destinasi ke Luar Negeri
Hal itu dilakukan untuk menghindari korban yang terpesok ke dalam lubang jalan yang rusak.
"Banyak korban yang jatuh akibat jeglongan (lubang) ini. Sebulan kami dua kali memperbaiki jalan ini, karena dari pemerintah tak kunjung dibenahi, jadi warga sendiri inisiatif untuk menambal sendiri," ucapnya kepada SuryaMalang.com (Grup TribunJatim.com) Selasa (12/2/2019).
Dari pantuan kami di lokasi, terdapat puluhan lubang di Jalan Mayjend Sungkono yang mau ke arah Bululawang itu.
Kedalamannya pun bervariasi, paling dalam sekitar mata kaki orang dewasa.
"Kemarin (18/2/2019) malam, ada seorang perempuan jatuh terpelosok lubang, maka dari itu pagi ini kami menambal lubang-lubang ini agar tidak ada korban lagi," ujar Zaini.
Setiap turun hujan, Zaini mengatakan, jalan di sini selalu digenangi oleh air.
• Lupa Cabut Handphone Saat Dicas Jadi Penyebab Rumah Pak Haji di Griya Kebraon Surabaya Terbakar
• Ari Lasso Duet Bareng Emil Dardak, Persembahkan Lagu untuk Pakde Karwo dan Khofifah
• Ditinggal Takziah, Rumah Pak Haji di Griya Kebraon Karangpilang Surabaya Ludes Terbakar
Hal itu dikarenakan posisi saluran air lebih tinggi dari aspal jalanan.
"Kami sudah sering protes ke kelurahan setempat agar jalan di sini segera diperbaiki. Namun tetap saja tidak segera diperbaiki hingga kini," ujarnya.
Zaini pun membenarkan, November 2018 lalu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sempat mengecek lokasi jalan yang rusak tersebut.
Namun mereka hanya menembelnya saja, dan membersihkan sampah yang terdapat di saluran air.
"Solusinya memang harus ada pembongkaran total jalan dan saluran air di sini. Kalau seperti ini terus, air akan terus menggenangi dan jalan tetap saja rusak. Tapi kami sebagai warga hanya tidak ingin ada korban lagi yang jatuh akibat jalan rusak ini. Ya mungkin seperti inilah cara kami," imbuhnya.
• Pandangan Pakar Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tentang Pedofilia Anak, Ini Penjelasannya
• Hindari Minibus, Truk Nyelonong Lompat Median Tabrak Warkop di Lamongan, 1 Tewas dan 2 Luka
Sementara itu, seorang tambal yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku dengan adanya jalan rusak ini penghasilannya sedikit bertambah.
Hal itu dikarenakan banyaknya pengendara kendaraan roda dua yang mengalami ban bocor karena terperosok ke jalan yang berlubang.
"Jalan yang rusak di sini kan panjang, saya sering memperbaiki ban sepeda motor yang bocor. Terutama dari arah Bululawang yang banyak. Karena di sana (50 meter dari lokasi warga menambal jalan) banyak jalan yang berlubang juga, bahkan lebih parah," tandasnya.