Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berpotensi Menjangkit Manusia, Dinas Kesehatan Surabaya Beri Langkah Deteksi Dini Gejala Flu Babi

Dinas Kesehatan Surabaya tetap berupaya memberikan langkah deteksi dini gejala penyakit yang bersumber dari virus H1N1 atau flu babi.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Jumpa pers di ruang Humas Pemkot, (dari kiri ke kanan) Mira Novia, Bela Bima, dan Meita Wowor, Senin (11/2/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Kesehatan Surabaya tetap berupaya memberikan langkah deteksi dini gejala penyakit yang bersumber dari virus H1N1 atau flu babi, meski di Jawa Timur belum memiliki riwayat kasus pasien yang terjangkit. 

Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Surabaya Mira Novia, virus flu babi yang berpotensi menjangkit manusia, tergolong penyakit yang diimpor dari luar negeri.

"Kalau ada satu saja seseorang yang menderita flu babi, maka penanganannya akan sangat ribet sekali," katanya dalam jumpa pers di ruang Humas Pemkot Surabaya, Senin (11/2/2019).

Dinkes Bojonegoro Ungkap Jumlah Kasus Demam Berdarah Selama Tahun 2018, Capai Angka 595 Kasus

INFO SEHAT - Musim Hujan Bisa Sebabkan Flu, 4 Makanan Sehat Ini Bisa Meredakannya

Prabowo Subianto Terkena Flu, Sekjen PSI Sebut Stres Jelang Debat Pilpres Akibat Tak Ada Kisi-kisi

Ia melanjutkan, penanganan pasien yang terjangkit virus itu, tidak bisa diperlakukan sama layaknya pasien yang menderita sakit biasa.

Perawatannya membutuhkan ruang isolasi khusus, serta dokter dan perawat harus mengenakan tambahan alat pelindung diri (APD), bahkan mobil ambulan harus steril sebelum atau pasca menjemput pasien.

"Bukan cuma itu, pihak kesehatan terkait akan mengecek langsung kondisi lingkungan pasien itu apakah ada peternakan babi yang menjadi pemicu munculnya virus," katanya.

Kemungkinan penularan virus tersebut, bagi Mira, begitu kecil, lantaran di wilayah Surabaya tidak ada peternakan babi.

Meski begitu, pihaknya tetap berupaya menghimbau warga Surabaya untuk peka terhadap gejala dini terjangkitnya virus tersebut.

"Tanda orang terjangkit virus ini sulit sekali di deteksi, hampir mirip seperti orang terkena penyakit influenza," jelasnya.

Hanya saja influenza yang diidap oleh pasien suspek flu babi begitu berat dan cenderung menimbulkan efek sesak berkepanjangan.

Efek sesak berkepanjangan itu, lanjut Mira, bisa memicu penyakit paru-paru sepeti pneumonia.

Dinkes Tuban Catat Tren Demam Berdarah Naik dari 2017 ke 2018, Jumlahnya Capai 153

Ada 110 Penderita DBD dan 3 Meninggal Dunia, Dinkes Lamongan Imbau Warga Waspada Demam Berdarah

INFO SEHAT - 5 Minuman Yang Cocok Untuk Penderita Flu, Murah Harga dan Mudah Dibuat

Dalam kondisi paling akut, seorang pasien suspek flu babi akan mengalami gejala kronis penyakit paru-paru pneumonia, dan bisa meninggal karena itu.

"Orang kena flu babi yang terserang adalah paru-paru. Sakit itu namanya pneumonia, seseorang akan infeksi paru-parunya kemudian orang itu bisa meninggal," katanya.

Mira menegaskan, penanganan sejak dini saat muncul gejala awal, akan sangat memudahkan tim medis melakukan recovery secara tepat dan memungkinkan pasien bisa cepat sembuh.

"Kalau mendapati tanda influenza tak wajar disertai sesak, segera cek ke dokter atau puskesmas terdekat," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved