Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Desa Tulungrejo Kota Batu Siapkan Perdes yang Berisi Larangan Pembukaan Toko Modern di Wilayah Desa

Sejak empat tahun lalu Desa Tulungrejo tidak memperbolehkan toko modern beroperasi.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Melia Luthfi Husnika
sany eka/surya
Inilah rest area di Desa Tulungrejo yang masih 40 persen pembangunan. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejak empat tahun lalu Desa Tulungrejo tidak memperbolehkan toko modern beroperasi.

Hal itu akan tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Tulungrejo. Bahkan dalam waktu dekat ini pihak desa akan membuat Perdes yang mengatur pelarangan toko modern.

Kepala Desa Tulungrejo Suliyono mengatakan ia banyak didatangi oleh pihak ketiga yang ingin membuka usaha di desa itu.

"Banyak mbak yang datang ke sini buat urus izin. Tapi kami pihak desa sudah bertekad untuk tidak mengizinkan toko modern apapun di desa ini," kata dia, Senin (25/2/2019).

Kereta Gantung akan Jadi Transportasi Baru di Kota Batu, Begini Tanggapan Pakar Transportasi

Oleh karena itu diperlukan adanya Perdes agar mempertegas dan mempertahankan tidak adanya toko modern.

Selama ini pihak desa memberdayakan toko yang dikelola oleh masyarakat. Ia mengungkapkan adanya toko modern ini ditakutkan akan mematikan pelaku usaha di Desa Tulungrejo.

Ada banyak pelaku usaha di Desa Tulungrejo yang masih bisa bertahan.

"Secepatnya kami buat Perdes, agar kami punya dasar mengapa tidak diizinkan toko modern berdiri. Jangankan toko modern, kami juga memberdayakan masyarakat di setiap kegiatan," imbuhnya.

Di satu sisi Desa Tulungrejo juga terdapat beberapa wisata, seperti Taman Rekreasi Selecta, Coban Talun, Wisata Religi Pura Giri Arjuna.

Jaminan Kerja Dianggap Tak Penting, Hanya 250 Petani di Kota Batu yang Punya BPJS Ketenagakerjaan

Menurutnya dalam hal ini juga perlu mengedukasi wisatawan agar terbiasa serta membantu pelaku usaha masyarakat desa.

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan jika seperti itu pelaku usaha toko kelontong juga harus bisa memenuhi kebutuhan wisatawan. Seperti buka 24 jam atau buka di malam hari. Kalau bisa dekat dengan tempat wisata dan dekat dengan penginapan.

"Karena kan kita tidak tahu apa yang dibutuhkan sama wisatawan. Ya diusahakan dekat sama tempat wisata dan penginapan," kata Punjul.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved