Mendag : Impor Jangan Dihalangi, Kita Perlukan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan impor merupakan hal yang juga dibutuhkan Indonesia.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan impor merupakan hal yang juga dibutuhkan Indonesia.
Mayoritas impor barang bahan baku dan bahan modal.
"Kita tidak usah berkecil hati karena impor itu mayoritas dari bahan baku dan bahan modal. Impor jangan dihalangi, itu kita perlukan," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai mengisi materi di Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Selasa (26/2/2019).
Kegiatan impor tersebut, menurut Enggartiasto Lukita, dapat menjadi kontribusi pertumbuhan investasi dan mengisi kebutuhan dalam negeri hingga meningkatkan kegiatan ekspor.
Pria yang akrab disapa Enggar itu mengatakan dari beberapa barang impor, menurutnya impor barang konsumsi perlu lebih hati-hati.
"Hanya untuk impor barang konsumsi kita harus berhati-hati, kita tidak boleh melarang tapi berhati-hati ya," jelasnya.
Enggar mengatakan walaupun Presiden Jokowi sering memberikan catatan agar tidak ketergangungan dengan bahan baku, namun hal tersebut menurutnya tidak lah mudah.
Meski demikian, pihaknya mengatakan telah mempersiapkan industri pengganti bahan impor tersebut.
• Mendagri Sebut Industri di Indonesia Sudah Siap Bersaing Hadapi Revolusi Digital 4.0
• Temui Pasien di RSUD dr Soedono Madiun, Emil Dardak Tiba-tiba Teringat Adiknya
• Driver Ojek Online Bocengkan Mayat Pacarnya Naik Motor Sejauh 65 Km, Dibungkus Pakai Selimut Korban
"Bapak Presiden sering memberi catatan supaya ketergantungan bahan baku harus diantisipasi, dibuat industri penggantinya tapi itu tidak mudah. Kita mulai mempersiapkan. Kita tidak melarang tapi hati-hati," kata Enggar.
Enggar meyakini pencapaian-pencapaian tersebut akan segera dirasakan beberapa tahun ke depan.
"Baru kita nikmati di tahun depan-depan ini. Impor bahan baku dan bahan modal jangan dihalangi," ujarnya.