Sabu-sabu Diecer dengan Paket Hemat, Dua Pemuda di Blitar Ini Digerebek Polisi Saat Pesta 'Nyabu'
Tak mengira kalau lagi dikuntit petugas, Revanol (24), warga Desa Kedungbanteng dan Rahmat (26), warga Desa Pulihrejo menggelar pesta sabu-sabu.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tak mengira kalau lagi dikuntit petugas, Revanol (24), warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Bakung, dan Rahmat (26), warga Desa Pulihrejo, Kecamatan Bakung, menggelar pesta sabu-sabu.
Karuan, saat digerebek petugas, keduanya tak berkutik karena ketangkap basah, Sabtu (2/3/2019) malam.
Dari tangan keduanya, petugas mengamankan sabu-sabu seberat 0,5 gram dan uang Rp 300 ribu.
Uang itu, katanya merupakan hasil penjualan sabu-sabu.
Sementara, sabu-sabu yang dipakai mereka malam kemarin itu juga dari sisa yang dijualnya.
• Geruduk Kantor Pengadilan Hubungan Industrial, Ini 3 Tuntutan Kahutindo Jatim Terkait PHK Sepihak
• Lulus dari Oxford, Maudy Ayunda Diterima S2 di Harvard dan Stanford University Sekaligus, Selamat!
AKP Didik Suhardi, Kasat Narkoba Polres Blitar mengatakan, penangkapan keduanya itu setelah petugas menguntitnya.
Namun, mereka tak merasa kalau dikuntit berjam-jam.
"Penangkapan mereka itu dari pengembangan pelaku lainnya, yang sudah kami tangkap lebih dulu. Katanya, ia beli sabu-sabu pada kedua pelaku itu," kata AKP Didik Suhardi, Kasat Narkoba Polres Blitar, Minggu (3/3/2019).
Akhirnya, petugas mencarinya dan ditemukan mereka sedang menyabu di rumahnya Rahmat.
Kepada petugas, mereka mengaku sebagai pemakai sabu-sabu.
Untuk mendapatkan barang haram itu, mereka beli ke pengedar yang asal Pasuruan, dengan cara patungan dan dijual kembali.
Katanya, itu dijual ke warga yang tinggal di pantai Blitar selatan.
Keuntungan dari jual beli sabu-sabu itu dibagi berdua.
• AUNJ Klasik Orkestra ke Indonesia, Begini Antusiasme Mahasiswa Belajar Alat Musik Tradisional Jepang
• Selama Dua Bulan Ini Ada Temuan 110 Kasus DBD di Kota Blitar, Satu Bocah Meninggal
"Untungnya sih lumayan. Namun, selain dapat keuntungan, mereka juga bisa memakai, dari sisa jualannya tersebut," ujar Didik.
Menurutnya, untuk beli sabu-sabu, mereka dapat harga murah.
Entah kualitas sabu-sabunya baik atau tidak, namun harganya tak seperti di pasaran alias murah.
Yakni, per gram-nya Rp 550 ribu, kemudian dijual kembali dengan cara paket hemat.
Yakni diecer dengan harga Rp 150 ribu per poket. Kadang, keuntungannya bisa separo dari harga kulakannya. (Surya/Imam Taufik)