Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Antonio Banerra Posting Ujaran Kebencian, Pelaku Catut Media Online Jadi Identitas Pekerjaan

Kasus Antonio Banerra Posting Ujaran Kebencian, Pelaku Catut Media Online Jadi Identitas Pekerjaannya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Arif Kurniawan saat dibawa anggota Polda Jatim, Minggu (7/4/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Arif Kurniawan Radjasa (36) nama asli pemilik akun Facebook bernama 'Antonio Banerra' yang menulis ujaran kebencian bernada SARA ditangkap Polda Jatim, Sabtu (6/4/2019) kemarin.

Selain menulis ujaran kebencian yang bersifat provokatif, Arif diketahui mencatut institusi media online sebagai identitas pekerjaan di akun Facebook yang dibuatnya 2015 silam.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, klaim identitas pekerjaan yang ditulis oleh Arif, adalah palsu.

Kasus Antonio Banerra Posting Ujaran Kebencian di Facebook, Polisi Sebut Pelaku Juga Residivis

Kasus Antonio Banerra, Polisi Ungkap Pelaku Posting Sejak Maret dan Sempat Gonta-ganti Akun

Posting Ujaran Kebencian di Facebook, Warga Asal Jombang Alias Antonio Banerra Ini Ditangkap Polisi

Motif Pemilik Akun Antonio Banerra Tulis Postingan Bernada Kebencian di FB

"Pengakuan tersangka yang sebagai karyawan di media online itu tidak benar," katanya pada awakmedia, Minggu (7/4/2019).

Setelah penyidik mengonfirmasi pihak institusi terkait, lanjut Barung, ternyata Arif tidak pernah terdaftar sebagai karyawan di sana.

"karena sudah kami melakukan kroscek ke institusi yang bersangkutan ternyata dia bukan karyawan di situ," katanya.

Berdasarkan video interogasi singkat yang direkan penyidik saat menangkap pelaku di kediamannya, Jalan Buncitan No 149, Sedati, Sidoarjo, Sabtu (6/4/2019) kemarin.

Arif tampak duduk di sofa panjang berlengan dan menghadap ke arah penyidik yang merekam proses interogasi itu.

Mengenakan kaus oblong tanpa lengan berwarna abu-abu, Arif menjawab beberapa pertanyaan para penyidik secara lugas.

Saat ditanya perihal pencatutan indentitas media online dalam akun palsunya.

Arif menjawab, dirinya sebenarnya secara tidak sengaja memilih ikon profesi yang disediakan oleh Platform Aplikasi Facebook.

"Kalau di FB kan saat ngisi Identitas pekerjaan, kan disitu tinggal milih kan, ada satu perusahaan media, terus ada pilihan lainnya," kata Arif.

"Ya yang kepikiran cuma perusahaan media waktu itu. Apalagi itu juga akun lama," lanjutnya.

Kendati Arif secara sadar memilih identitas dalam kolom pekerjaan di akunnya, ia mengaku tidak pernah bekerja di Institusi tersebut.

"Enggak saya gak pernah kerja di sana," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved