Pelaku Ujaran Kebencian 'Antonio Banerra' Belum Lama Tinggal di Sidoarjo, Banyak Tetangga Tak Kenal

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Arif Kurniawan Radjasa (36) pelaku ujaran kebencian yang menggunakan akun palsu bernama 'Antonio Banerra',  ternyata belum lama tinggal di Desa Buncitan, Sedati, Sidoarjo.

Menurut Hayu Ari Laksono Ketua RT 04 RW 02 Desa Buncitan, Arif dan Puji Astuti istrinya, ternyata merupakan warga baru yang terhitung sudah 10 hari menempati rumah kos berpagar teralis besi berwarna putih itu.

"Saya aja baru tahu wajahnya pas ditangkap polisi Sabtu kemarin," katanya saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya, Minggu (7/4/2019).

• Kasus Antonio Banerra Posting Ujaran Kebencian, Pelaku Catut Media Online Jadi Identitas Pekerjaan

• Kasus Antonio Banerra Posting Ujaran Kebencian di Facebook, Polisi Sebut Pelaku Juga Residivis

• Kasus Antonio Banerra, Polisi Ungkap Pelaku Posting Sejak Maret dan Sempat Gonta-ganti Akun

• Posting Ujaran Kebencian di Facebook, Warga Asal Jombang Alias Antonio Banerra Ini Ditangkap Polisi

Bahkan, Hayu mengungkapkan, dirinya sama sekali belum pernah bertemu atau mengenal sosok Arif.

Lantaran, sejak awal menetap di kosan tersebut, Arif dan Istrinya belum pernah sama sekali datang untuk memperkenalkan diri ataupun melapor kepada pengurus RT setempat.

"Selama tinggal pertama kali dia gak pernah laporan ke saya. Sebagaimana mestinya warga baru," lanjutnya.

Bukan hanya geram ke Arif, lanjut Hayu,  dirinya juga menyesalkan sikap dari si pemilik kos yang tak memberikan himbauan kepada Arif untuk melapor kepadanya.

"Saya kan juga bingung yang punya rumah kok gak nyuruh Arif lapor ke saya," ujarnya.

Sepertinya bukan cuma Hayu saja yang tak mengenal Arif.

Ternyata, para tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah Arif, juga tak tau menahu sosok pria yang ditangkap Anggota Polda Jatim, Sabtu (6/4/2019) kemarin.

Misalnya, Sriarti (55) perempuan yang rumahnya berhadapan dengan kos Arif, mengaku sama sekali tak pernah mengenal sosok Arif maupun istrinya.

"Ya saya juga gak tau, gak pernah keluar kok, tuh rumahnya ya tutupan terus kayak gitu," jelasnya.

Selama ini Sriarti mengenal keluarga Arif, sebagai orang perantauan yang baru saja menetap di rumah kos milik Haji Samar.

"Dia kan orang baru, bukan orang sini dia, mungkin sejak bulan ini baru tinggal di sana," tambahnya.

Sriarti mengatakan, Arif dan Istrinya terbilang sebagai keluarga yang tertutup. Hampir tidak pernah bercengkrama bersama warga sekitar.