Bulog Pastikan Stok Beras Medium di Kota Malang Aman Hingga Setahun ke Depan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bulog Sub Divre Malang memastikan stok kebutuhan pokok berupa beras medium aman hingga 12 bulan ke depan.

Sementara, untuk komoditi lain, seperti gula pasir, minyak, hingga tepung terigu aman hingga enam bulan ke depan.

Wakil Kepala Bulog Sub Divre Malang, Eko Yudi Miranto, mengungkapkan, stok beras saat ini mencapai 26 ribu ton, minyak goreng 4.500 liter, gula pasir sekitar 60 ton dan tepung terigu sebanyak 1.100 ton.

• Stok BBM Aman, Wali Kota Malang Sutiaji Imbau Masyarakat Tidak Termakan Hoaks

• Sylvano Comvalius Optimistis Bisa Padu dengan Tim Arema FC sebelum Kompetisi Liga 1 2019 Dimulai

“Dipastikan stok itu aman bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Bulog Malang,” terang Eko Yudi Miranto saat berada di Gudang Bulog, Gadang, Malang, Rabu (8/5/2019).

Harga beras di pasaran juga relatif stabil.

Harga beras premium Rp 10.200 per kilo.

Harga beras medium Rp 8.300 per kilo, serta gula pasir Rp 10 ribu per kilo.

Sedangkan minyak goreng Rp 11.800 per-liter.

• Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok Saat Ramadan, Sutiaji Minta Bulog Malang Giatkan Operasi Pasar

• Arema FC Daftarkan 30 Nama Pemain untuk Liga 1 2019, Berikut Daftar Lengkap Skuat Singo Edan

“Ini merupakan harga rata-rata yang terjadi di lima kabupaten/kota di wilayah kerja Perum Bulog Sub Drivre Malang,” tegas dia.

Supaya harga kebutuhan pokok tetap stabil dan menjaga ketersediaan pangan, Bulog juga menggandeng para Gapoktan dan Rumah Pangan Kita (RPK) yang berkembang pesat di masyarakat.

Tak hanya menjamin ketersediaan stok pangan, Eko menjelaskan jika Bulog terus melakukan penyerapan beras dari petani.

Di tahun ini, Perum Bulog Malang ditarget menyerap 21,73 ribu ton dan hingga minggu ini sudah terealisasi 1.411 ton.

• Sebuah Rumah di Perumahan Malang Kebakaran Diduga Korsleting, Pemilik Sempat Dengar Suara Letupan

Sepanjang Triwulan I tahun 2019 ini, Bulog menyalurkan beras melalui pasar murah sebanyak 300 ton.

Sementara, pada bulan April 2019, angkanya menurun menjadi 18 ton.

Sebab, sejumlah daerah sudah mulai memasuki masa panen. (Surya/Benni Indo)

Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: