1 Tahun Serangan Bom Surabaya
Refleksikan Satu Tahun Serangan Bom, Kapolrestabes Surabaya dan Risma Doa Bersama Lintas Agama
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho dan Wali Kota Tri Rismaharini mengajak tokoh lintas agama merefleksikan satu tahun bom Surabaya.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengajak tokoh lintas agama merefleksikan satu tahun peristiwa bom dengan doa bersama, Selasa (14/5/2019).
Mereka memperingati satu tahun peristiwa teror bom yang terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Doa bersama digelar di gerbang Polrestabes Surabaya, sebagai tempat peledakan bom.
• Gereja SMTB Ngagel Gelar Lima Peringatan Satu Tahun Bom Surabaya, Launching Buku hingga Doa Bersama
• Peringati Satu Tahun Bom Surabaya, Gereja Santa Maria Tak Bercela Gelar Misa dengan Fokus Berbeda
Di tempat tersebut, motor pelaku dihadang oleh polisi jaga hingga kemudian dalam hitungan detik meledak mementalkan para polisi jaga.
Sepasang suami istri yang merupakan pelaku tewas di lokasi, sementara AS anak pelaku diamankan polisi.
Ledakan bom juga melukai beberapa petugas polisi dan penjaga parkir.
Didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Tri Rismaharini terlihat khusuk berdiri menundukan kepala, sesekali memejamkan mata sembari mengucap doa yang dipimpin oleh tokoh agama.
Seusai doa bersama, Risma berpesan agar masyarakat Kota Surabaya bergandeng tangan menyatukan perbedaan untuk saling menjaga kedamaian.
• Pernah Menjadi Sasaran Bom Surabaya, GPPS Renovasi Bangunan Terdampak untuk Hilangkan Trauma Jemaat
• Pasca Satu Tahun Bom Surabaya, Jemaat GPPS Masih Trauma Lewat dari Pintu Gereja Sisi Jalan Arjuno
"Mari sama-sama. Kalau terpecah belah lagi, kalau terkotak- lagi maka tidak mungkin mereka menjajah kita kembali.
Kita berjuang kalau tidak jaga kesatuan dan persatuan," kata Tri Rismahari di Polrestabes Surabaya, Selasa (14/5/2019).
Risma meminta masyarakat untuk tidak terpecah belah meski keinginan setiap individu berbeda-beda namun harus tetap saling toleransi.
"Saat nya kita bergandengan tangan mengantarkan anak-anak kita untuk kehidupan lebih baik. Mari kita antar anak-anak kita lebih baik. Mari kita jaga jangan terpecah belah," pungkasnya.