Jelang Putusan Sidang MK Sengketa Pilpres 2019, Aktivis PENA 98 dan Pemuda Jatim Tolak Kerusuhan
Milenial Jawa Timur yang tergabung dalam Pena 98 mendeklarasikan diri untuk menyambut hasil sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Milenial Jawa Timur yang tergabung dalam Pena 98 mendeklarasikan diri untuk menyambut hasil sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan damai.
Deklarasi yang dilakukan di Hotel Nur Pacific, Jalan Adityawarman, Surabaya, Rabu (26/6/2019) tersebut menyerukan untuk menolak segala bentuk kerusuhan.
Deklarator PENA 98, Haris Budi Kuncahyo menyampaikan bahwa giat ini untuk memperkuat dan memperkokoh integrasi Nasional.
• Polisi Razia di 3 Wilayah Sidoarjo Buat Antisipasi Massa Jelang Hasil Putusan Sengketa Pilpres 2019
• Mahasiswa Pasuruan Ajak Masyarakat Siap Dengar Putusan Sidang MK Sengketa Pilpres: Ini Sudah Final
Pihaknya juga mendukung apapun keputusan Konstitusi Negara.
"Kami tegas bahwa Negara yang berdaulat itu memiliki konstitusi. Jadi, ketika Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan siapapun pemenangnya, rakyat harus tunduk," tegasnya dalam Musyawarah Pemuda untuk Indonesia Damai (Musy-PID 2019).
Eksponen Front Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI) ini menjelaskan jika saat ini ada oknum tertentu yang mengepung MK menurutnya adalah perbuatan yang salah besar.
"Apalagi Pak Prabowo dan Sandiaga sudah bilang lihat didepan televisi, termasuk Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin. Kalau ada oknum yang masih mengepung MK itu salah besar," ucapnya.
Kedua Capres-Cawapres 2019 ini, kata Haris, adalah orang-orang hebat dan Negarawan yang lebih memetingkan Negera ini berdaulat dan damai.
"Kalau ada kelompok yang melakukan perlawanan bahkan mengarah anarki itu sesuatu yang antagonis dan kontradiktif, seperti di Jakarta hari ini," terang Haris.
Oleh sebab itu, lanjut Haris, pihaknya memerlukan pemuda-pemudi bergerak bersama dengan saling menghargai untuk menjaga kedaulatan ini.
• 4 Poin dari Sidang Sengketa Pilpres 2019, Singgung Soal Cuti hingga Hakim Kembali Tegur BW
• Profil Christina Aryani, Pengacara Cantik yang Curi Perhatian saat Sidang MK Sengketa Pilpres 2019
"Jadi yang instabilitas, yang selalu membuat keonaran politik pasca keputusan konstitusi, TNI dan Polri harus tegas menindak dan menangkap mereka," imbuhnya.
Tidak kalah pentingnya lagi, kata Haris, pemuda Jawa Timur juga menolak segala giat radikalisme, fundamentalisme, liberalisme, kapitalisme, komunisme, separatisme dan terorisme.
"Karena ini yang akan menghancurkan Indonesia damai dan mengakibatkan runtuhnya peradaban Indonesia secara internasional," pungkasnya.