Dalam Sehari, Dua Kakek di Jombang Gantung Diri, Disebabkan Depresi
Kasus bunuh diri akibat frustrasi di Jombang, Jawa Timur, masih saja terjadi. Bahkan dalam sehari, terjadi dua kasus gantung diri dengan faktor
Penulis: Sutono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kasus bunuh diri akibat frustrasi di Jombang, Jawa Timur, masih saja terjadi. Bahkan dalam sehari, terjadi dua kasus gantung diri dengan faktor penyebab yang hampir sama, depresi, Kamis (18/7/2019)
Pertama menimpa kakek Saiman (79), asal Gedangan, Kecamatan Sumobito. Kakek renta ini gantung diri dengan seutas tali plastik yang dikaitkan dengan pohon mangga yang ada di dekat rumahnya.
Jasad korban pertama diketahui Suryo (70) dan Riadi (53) yang tak lain adalah tetangganya korban. Saat itu, sekitar pukul 07.00 WIB keduanya hendak pergi ke sawah.
Namun, keduanya kaget setelah melihat seseorang yang nampak duduk di bawah sebuah pohon mangga, tidak bergerak sedikit pun. Selanjutnya, keduanya mendekati sosok tersebut yang ternyata Saiman,tetangganya sendiri.
Saat ditemukan, kondisi Saiman sedang gantung diri dan sudah meninggal dunia. Lehernya terikat dengan tali plastik warna hijau yang panjangnya sekitar dua meter.
• Nasib Anak Farhat Abbas yang Ditinggal di Usia 5 Bulan, Kini Jadi Populer, Dulu Sempat Dicap Khusus
• Ayu Ting Ting Ditanya Melaney Ricardo Sudikah Jadi Istri Kedua, Ayu: Cinta Itu Nggak Bisa Dibagi Dua
• Mengenal Dewi Sri Astuti, Istri Ahmad Albar yang Jarang Disorot, Punya Anak Saat Usia Suami 71 Tahun
Suryo dan rekanya melaporkan kejadian ini ke perangkat desa setempat dan polisi. Polisi melakukan proses identifikasi jenazah dan mengevakuasi korban.
Kapolsek Sumobito, AKP Mohammad Agus mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Sehingga diduga, kakek renta ini murni bunuh diri," kata Agus kepada surya.co.id.
Dalam waktu hampir bersamaan, kejadian serupa terjadi di Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno. kakek 59 tahun, Buari, juga nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, diduga depresi karena penyakitnya tak kunjung sembuh.
Kejadian ini kali pertama diketahui anak korban, Sudarno, yang tinggal tidak jauh dari rumah orang tuanya. Saat itu, sekitar pukul 07.00 WIB Sudarno berniat mengunjungi orang tuanya yang hidup sendiri di rumahnya.
Namun Sudarno kaget, karena saat membuka pintu rumah tersebut, dia melihat orang tuanya tersebut sudah meninggal dalam keadaan gantung diri di dalam rumahnya.
Atas kejadian tersebut, Sudarno langsung melaporkannya ke Polsek Mojowarno.
"Diduga korban gantung diri karena mengidap penyakit kusta dan diabetes tak kunjung sembuh,“ ungkap Kapolsek Mojowarno, AKP Mochammad Wilono.(Sutono/Tribunjatim.com)