Pemkot Surabaya Akan Gusur 100 KK yang Tinggal di Pinggir Sungai Kalianak, ini Alasan Risma
Berdasarkan pendataan Pemkot Surabaya ada sekitar 100 KK di sana yang akan digusur dari tempat tinggalnya.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Keresahan warga Kalianak Timur yang akan digusur lantaran mendirikan bangunan liar di sungai Kalianak dijawab oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma menegaskan warga di sungai Kalianak memang harus segera ditertibkan.
Sebab sungai di sungai tersebut akan dinormalisasi, agar tidak menyebabkan banjir berkepanjangan setiap kali air laut pasang dan hujan deras.
Menurut Risma, pemkot sudah melakukan survei di lapangan dan dialog dengan warga.
"Kita sudah ke sana dan sudah mengumpulkan warga di balai kelurahan. Mereka mau kok untuk ditertibkan. Karena sungai itu harus dikeruk dan dilebarkan," ucapnya.
Baca: Anggaran Trem Surabaya Dicoret, Risma dan Pejabat Pemkot Kompak Tutup Mulut
Ini karena sungai yang sejatinya memiliki lebar 30 meter kini hanya tinggal empat meter saja. Lantaran di bantarannya dibangun banyak rumah liar oleh warga.
Berdasarkan pendataan pemkot ada sekitar 100 KK di sana yang akan terdampak untuk penggusuran.
"Tapi mereka akan kita berikan rusun. Nanti direlokasi," kata Risma.
Toh, menurut Risma kalau mereka bertahan tinggal di sana tidak baik untuk kesehatan. Lantaran kualitas sanitasi yang buruk.
Baca: Surabaya Tambah Dua Bus Sekolah Mewah ini untuk Antar Jemput Siswa Sekolah
Namun pihaknya belum bisa memastikan ke rusun mana mereka akan dipindah.
Mereka juga bisa dipersilahkan memilih rusun mana saja yang kosong dan bisa ditinggali warga.
Penertiban rumah liar ini akan dilakukan segera dalam waktu maksimal dua bulan ke depan.
"Setelah dilebarkan sungainya, kita juga akan bangun rumah pompa di sana. Untuk antisipasi penanggulangan banjir," imbuh Wali Kota Surabaya perempuan pertama ini.