Tes Urine Rio Reifan Positif Metamphetamine, Ini 8 Fakta Tentang Zat Berbahaya Ini, Nomor 7 Ngeri!
Lama tak terdengar kabarnya, aktor Rio Reifan kembali terjerat kasus narkoba. Ia ditangkap pada Minggu (13/8/2017).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Kabar mengejutkan kembali datang dari industri hiburan tanah air.
Lama tak terdengar kabarnya, aktor Rio Reifan kembali terjerat kasus narkoba.
Pemeran di sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' tersebut ditangkap pada Minggu (13/8/2017) di Bekasi.
Petugas menemukan barang bukti berupa 1 klip plastik berisi sabu, cangklong, pipet dan bong (alat hisap).
(Tak Sengaja Tumpahkan Air Saat Fan Meeting, Reaksi Kang Daniel Ini Sukses Bikin Penggemar Iri)
Rio Reifan ditangkap saat petugas dari Ditlantas Polda Metro Jaya berpatroli di Jalan Raya Caman Kel Jakasampurna Kec Bekasi Barat mencurigai mobil yang berhenti di pinggir jalan.
Setelah diselidiki, ternyata ditemukan barang bukti narkoba di mobil yang dikemudikan oleh Rio Reifan.
Usai dibawa ke kantor polisi, tes urine terhadap aktor tersebut kemudian dilakukan.
Hasilnya, salah satu pemeran dalam film 'Tukang Bubur Naik Haji' itu, positif Metamphetamine.
(Tak Kapok di Penjara, Ini 4 Fakta Penangkapan Rio Reifan yang Kembali Terjerat Kasus Narkoba!)
Metamphetamine adalah salah satu jenis Narkoba yang dikatakan sangat berbahaya.
Dilansir dari Drugabuse, berikut fakta tentang Metamphetamine.
1. Berbentuk seperti pecahan kaca

Metamphetamine atau di Indonesia dikenal dengan sabu-sabu adalah jenis obat-obatan yang berbentuk seperti pecahan kaca atau batu putih mengkilap.
Metamfetamin adalah obat stimulan yang biasa dikonsumsi dengan bentuk bubuk putih atau pil.
2. Dipasarkan untuk penyakit dengan kasus parah

Metamphetamine pertama dibuat di Jepang pada 1893 oleh Nagai Nagayoshi.
Metamphetamine awalnya dipasarkan untuk mengatasi kasus parah seperti gangguan hiperaktivitas, kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn.
(Dengan Modal Ini, Persegres Gresik United Siap Hadapi Persipura Jayapura)
Ia juga digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.
Namun, metamphetamine kini disalahgunakan sebagai narkoba.
3. Dapat sebabkan sakau hingga 12 jam

Metamphetamine adalah salah satu jenis Narkoba yang dikatakan sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan seseorang menjadi sakau dalam jangka waktu 6-12 jam bahkan lebih.
4. Dikonsumsi dengan berbagai cara
Sebagai narkoba, seseorang bisa mengkonsumsi methamphetamine dengan berbagai cara.
Seperti dihirup, ditelan, hingga menyuntikkan serbuk yang dicampir dengan air ke dalam tubuh.
5. Mempengaruhi otak

Metamphetamine meningkatkan jumlah dopamin kimia alami di otak.
Dopamin terlibat dalam gerakan tubuh, motivasi, kesenangan seseorang.
Kemampuan obat untuk melepaskan dopamin tingkat tinggi dengan cepat di area otak menghasilkan rasa euforia secara cepat.
6. Efek jangka pendek yang mengerikan pada tubuh manusia
Efek jangka pendek yang dirasakan seseorang yang mengkonsumsi narkoba ini adalah merasa terjaga, nafsu makan menurun, nafas dan detak jantung lebih cepat.
Selain itu, mengkonsumsi metamphetamine menyebabkan tekanan darah dan suhu tubuh meningkat.
7. Berakibat mengerikan

Penggunaan metamphetamine dapat memperburuk perkembangan virus HIV / AIDS.
Penggunaan methamphetamine dalam jangka panjang memiliki banyak konsekuensi negatif lainnya, seperti penurunan berat badan ekstrim, masalah gigi, rasa gatal yang sebabkan luka, gelisah dan kebingungan serta gangguan tidur.
Pengguna methamphetamine juga akan mengalami halusinasi, dan sering emosional.
Yang lebih parah, seseorang bisa overdosis pada methamphetamine.
(Diiming-iming Dua Tusuk Sate Ayam, Pelajar SD di Kediri ini Dicabuli Penjual Sate)
Overdosis terjadi ketika orang tersebut menggunakan terlalu banyak mengkonsumsi obat itu.
Overdosis metamphetamine dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, atau masalah organ - seperti gagal ginjal hingga kematian.
8. Dapat sembuh dengan terapi
Perawatan paling efektif untuk kecanduan methamphetamine sejauh ini adalah terapi perilaku.
Di antaranya terapi perilaku kognitif.
Terapi perilaku kognitif yaitu membantu pasien mengenali, menghindari, dan mengatasi situasi di mana mereka kemungkinan besar menggunakan narkoba.
(Gomes De Oliveira Komentari Gol Pertama Bali United dan Kinerja Wasit)
Cara lainnya adalah dengan insentif motivasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan voucher atau hadiah uang tunai untuk mendorong pasien tidak mengkonsumsi narkoba.
Nah guys, sebagai generasi muda, jangan sampai kita terjerumus ke hal negatif ini ya!
Jauhi narkoba!