Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Anak Punk Dibunuh Temannya, Mayatnya Lalu Dibonceng Motor dan Dibuang ke Tempat Angker ini

Anak-anak punk ini memilih tempat yang jarang didatangi dan dijamah orang untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukan. Tapi ternyata . . .

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Mujib Anwar
Surya/Didik Mashudi
Polisi melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan anak punk di ruko mangkrak Pasar Grosir Ngronggo, Kota Kediri, Rabu (6/9/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pelaku pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Imam Subekti (25), warga Desa Jegles, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri membuang mayat korban dengan naik sepeda motor.

Korban dibuang pelaku ke kawasan hutan lereng Gunung Kelud.

Lokasi tempat pembuangan mayat korban di hutan Ngancar, Kabupaten Kediri, yang dikenal kawasan cukup angker.

Dari TKP lokasi pengeroyokan di ruko mangkrak Pasar Grosir, Kota Kediri dengan TKP pembuangan mayat berjarak sekitar 40 km.

(Terungkap, Anak Punk Diduga Dibunuh Teman Sendiri Karena Kebiasaan Menjengkelkan ini)

(Begini Kronologi Pengeroyokan Anak Punk oleh Temannya Sendiri yang Berujung Maut)

Mayat dibuang dengan diboncengkan naik sepeda motor. Namun belum diketahui siapa saja pelaku yang bertugas membonceng mayat korban naik motor.

"Kami masih memeriksa peran masing-masing pelaku pengeroyokan. Nanti akan ada rilis dari Bapak Kapolres," jelas Kompol Sucipto, Kapolsek Kota Kediri kepada Surya, Rabu (6/9/2017).

Informasi yang dihimpun Surya, kasus pembunuhan anak punk ini terjadi pada Rabu (24/8/2017) dini hari.

Diduga sejak semalam korban telah dikeroyok rekannya sendiri sesama anak punk di areal ruko mangkrak Pasar Grosir Ngronggo.

(VIDEO - Lagi Asyik Ngopi, Anak-anak Punk ini Malah Bunuh Temannya Sendiri)

(Pabrik Rokok di Kota Malang Terus Bertumbangan)

Ny Lestari (35) pemilik warung yang biasa dipakai mangkal anak punk menuturkan, sempat ditanya salah satu pelaku bernama Mosa rumah sakit yang masih buka pada malam hari.

"Tante kalau malam rumah sakit yang masih buka dimana," ujar Lestari menirukan ucapan Mosa.

Karena pelaku mengaku telah mengeroyok korban yang dikatakan sering membuat onar anak punk. "Saya sempat diperlihatkan foto korban dengan luka di wajah lebam-lebam," ungkapnya.

Diakui Lestari, warungnya memang biasa dipakai tempat mangkal anak-anak punk yang ngopi dan makan hingga larut malam.

(Demi Ritual Kenali Jati Diri, Guru ini Cabuli Tiga Siswinya di Pinggir Sungai Selama Tiga Malam)

"Saat kejadian ada sekitar 20 anak punk, salah satunya perempuan," jelasnya.

Setelah melihat fotonya, Lestari kemudian menyarankan korban supaya dibawa ke rumah sakit. Kemudian pelaku membawa korban naik motor dibonceng di tengah.

Namun Lestari mengaku tidak menanyakan lagi pascakejadian.

Dari cerita salah satu pelaku yang didengar Lestari, kasus pengeroyokan korban terjadi setelah menggoda anak punk teman pelaku.

(Turun dari Bus, Bocah 4 Tahun ini di tinggal Begitu Saja Oleh Ortunya, Baru Sadar Usai 7 Jam)

(Dahlan Iskan Divonis Bebas Pengadilan Tinggi, Kejati Jatim Langsung Ajukan Kasasi)

Anak-anak punk yang tidak terima dengan perbuatan korban, kemudian mengeroyoknya.

Beberapa alat yang dipakai mengeroyok korban telah ditemukan saat petugas melakukan pra rekonstruksi di TKP.

Alat-alat untuk menganiaya seperti batu, botol kosong dan gir onderdil sepeda. 

Begini kronologi pengeroyokan anak punk oleh temannya sendiri yang berujung maut:

1. Kamis (24/8/2017)
Korban Imam Subekti dikeroyok anak punk di ruko mangkrak Pasar Grosir Ngronggo, Kota Kediri.

2. Pelaku berboncengan naik motor membuang mayat korban ke hutan Perum KRPH Perhutani Pandantoyo Desa/Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

3. Selasa (5/9/2017)
Mayat Imam ditemukan warga dalam kondisi sudah membusuk dan sulit dikenali. Korban dikenali lewat jaket yang tertinggal di TKP.

4. Rabu (6/9/2017)
Penyidik Unit Reskrim Polsek Kota Kediri mengamankan 10 pelaku pengeroyokan Imam. Penyidik juga melakukan pra reka ulang di TKP. 

(Turun dari Bus, Bocah 4 Tahun ini di tinggal Begitu Saja Oleh Ortunya, Baru Sadar Usai 7 Jam)

(Surya/Didik Mashudi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved