Aneh, Baru Saja Diperbaiki Dengan Anggaran Rp 91 Juta, Gedung SD di Pasuruan ini Malah Ambruk
Besarnya anggaran yang digerojokkan ternyata tak menjamin gedung sekolah ini kuat. Yang terjadi malah sebaliknya, runtuh dan ambruk.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kutorejo II Kecamatan Pandaan, Pasuruan ambruk dan porak-poranda, Kamis (7/9/2017) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Ambruk atap gedung sekolah yang berada di Jalan Raya Pasar Baru Pandaan, Kuti II, Kelurahan Kutorejo Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan bersamaan dengan adzan isya yang berkumandang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena memang kejadiannya saat malam hari atau saat tidak ada aktivitas apapun di dalam sekolah.
Bangunan SDN Kutorejo II yang ambruk ini merupakan bangunan kelas 6 A dan B.
(Sebelum Gedung SD Ambruk, Kasek Ternyata Sudah Punya Firasat dan Mengingatkan ke Pengembang, Tapi)
Namun, bangunan yang sedang dalam proses rehabilitasi itu hancur berantakan. Atap yang disangga dengan tiang gavalum pun ambruk tanpa ada angin kencang atau gangguan lainnya.
Agus, saksi mata mengatakan, tiba-tiba saja bangunan atap itu ambruk. Saat itu, ia sedang membeli nasi goreng di dekat sekolah. Ia hanya mendengar suara brak, dan setelah itu tau bahwa atap sekolah yang ada di dekatnya itu ambruk.
"Suaranya sangat keras saat runtuhnya atap itu. Saya pun sempat kaget saat mendengarnya," katanya kepada Surya, di lokasi kejadian.
(Sering Antar Anak Sekolah, Ibu Muda ini Sedot Uang Rp 96 Juta dari ATM Teman, Modusnya Sederhana)
(Demi Ritual Kenali Jati Diri, Guru ini Cabuli Tiga Siswinya di Pinggir Sungai Selama Tiga Malam)
Ambruknya gedung SDN Kutorejo II Kecamatan Pandaan memang menimbulkan pertanyaan. Pasalnya gedung itu ternyata masih dalam proses rehabilitasi.
Itu diperkuat dengan adanya papan kontrak kerja yang terpasang di sisi atap gedung kelas 6 A dan B yang ambruk.
Isinya menjelaskan, bahwa gedung tersebut masuk dalam program Dinas Pendidikan untuk peningkatan sarana dan prasarana Sekolah Dasar (SD).
Nilai kontrak kerjanya mencapai Rp 91.678.000 dengan anggarannya berasal dari APBD Pemkab Pasuruan 2017.
Proyek rehabilitasi dilaksanakan oleh CV JOKOTOLE dengan konsultan pengawas CV TITIAN CAHAYA.
(Sering Sambangi Banyuwangi, Menguat Duet Gus Ipul - Anas di Pilgub Jatim)
Waktu penyelesaian rehabilitasi ini 65 hari, terhitung dari tanggal 27 Juli sampai dengan 30 September 2017 mendatang.
Ternyata, belum sebulan direhabilitasi, atap bangunan sudah ambruk.
"Kami juga tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Yang jelas, bangunan ini sedang dalam proses pengerjaan rehabilitasi. Kami tidak tahu kenapa atap bisa ambruk seperti ini," tegas HM Thohir, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pandaan.
(Lewat Ventilasi, Komplotan Pencuri ini Jarah Barang Elektronik Milik Sekolah di Lamongan)
Menurut Thohir, ambruknya atap bangunan yang masih dalam proses pengerjaan rehabilitasi ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan dan tim dari Dispendik Jumat (8/9/2017) hari ini akan datang meninjau lokasi.
"Sudah saya laporkan ke Dinas, Jumat besok akan dicek dan diperiksa semuanya," tegasnya. (Surya/Galih Lintartika)