Pilgub Jatim 2018
Tersandera Rencana Koalisi, Deklarasi Cagub yang Diusung PDIP Belum Jelas
PDIP akhirnya menyatakan 15 Oktober belum deklarasi pasangan cagub Jatim yang diusung. Tapi baru pengumuman saja, karena ...
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto mengatakan, partainya akan secepatnya melakukan pengumunan pasangan Bacagub/bacawagub yang diusung maju Pilgub Jatim 2018 secepatnya.
Namun, untuk deklarasinya masih akan menunggu komitmen bersama partai politik yang akan diajak koalisi.
"Perlu kami tegaskan, bahwa pada 15 Oktober mendatang, belum deklarasi. Namun, baru pengumuman nama bakal calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusung oleh PDIP," ujar Hasto seusai pertemuan dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di Surabaya, Senin (9/10/2017).
(Unggah Meme Jokowi dan Kapolri Tito di Intstagram, Pemuda Asal Pasuruan Dibui)
Ia menuturkan pada acara yang berlangsung di Kantor DPP PDIP mendatang, surat pengumuman tersebut akan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Hingga saat ini, nama yang direkomendasikan masih ada di tangan Ibu Ketum dan akan dirapatkan pada Sabtu, 14/10/2017 dan kemudian diumumkan pada Minggu (15/10/2017) pukul 10.00 WIB," lanjut Hasto.
Dalam proses pembentukan koalisi nantinya, Hasto mengatakan akan berusaha menggandeng partai pro pemerintah.
(Temui Khusus Jokowi, Jubir Presiden Benarkan Khofifah Sudah Izin Maju Pilgub Jatim, Tapi . . .)
(Pria ini Jadikan Anaknya yang Masih SD Budak Seks, Lebih 36 Kali Digauli Lewat Ancaman Mengerikan)
Sebab, Hasto tak memungkiri, kemenangan PDIP di pilkada merupakan stimulus untuk melancarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang juga diusung sekaligus kader PDIP.
"PDIP menempatkan pilkada ini sebagai momentum membangun komitmen kerakyatan. Sekaligus, memperkuat pemerintahan Pak Joko Widodo," tandasnya.
Sehingga, untuk mewujudkan misi tersebut, PDIP akan berusaha menggandeng beberapa partai yang berada satu gerbong di pemerintahan pusat.
(Panglima TNI Gatot Nurmantyo Sebut Presiden Jokowi Bingung, Ada Apa?)
Untuk diketahui, saat ini ada tujuh partai yang masuk menjadi koalisi pro pemerintah.
Selain PDIP, ada Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Untuk diketahui, tiga dari tujuh partai pro pemerintah tersebut telah menyatakan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa.
Yakni, Golkar, Nasdem, dan Hanura.
Sedangkan PDIP, saat ini lebih dekat dengan bacagub Jatim, Saifullah Yusuf.
(Mengejutkan, Khofifah Tiba-tiba Maju Pilgub Jatim Lewat Partai Demokrat, Padahal Sebelumnya . . .)
Mengingat, pria yang akrab disapa Gus Iul ini menjadi satu-satunya figur cagub yang mendaftar di PDIP.
Apabila PDIP benar mengusung Gus Ipul, maka praktis peluang koalisi hanya menyisakan tiga partai saja, yakni PPP, PAN, dan PKB.
PKB hampir pasti berkoalisi dengan PDIP mengingat PKB juga sebagai pengusung Gus Ipul.
Menanggapi hal ini, Hasto tak menampik bahwa komunikasi antar partai hingga saat ini masih cair.
"Tentu, kami berusaha berkerjasama dengan beberapa partai. Terutama, kami menargetkan untuk bisa sama-sama dengan partai yang pro pemerintah Jokowi saat ini," tandas Hasto.
(Atasi Kekurangan Guru, Dinas Pendidikan Akan Putihkan SK GTT)
"Soal keputusan koalisi, akan kami umumkan bersamaan dengan saat deklarasi calon," pungkasnya. (Surya/Bobby Koloway)