Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Kampanye 'Fardu Ain Pilih Khofifah' Berbuntut, Forum Kiai Kampung Protes Keras KH Asep Chalim

Penyataan Pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim, bahwa memilih Khofifah di Pilgub fardhu ain alias wajib, jadi bola liar dan ...

SURYA/BOBBY CONSTANTINE KOLOWAY
Ketua FK3JT, KH Fahrur Rozie, saat menyampaikan penjelasan di hadapan media, Selasa (7/11/2017) di Surabaya. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) menyayangkan sikap KH Asep Saifuddin Chalim yang menyebut hukum memilih Bacagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa, adalah fardu ain alias wajib.

Ketua FK3JT, KH Fahrur Rozie, menyatakan, peryataan Kiai Asep tersebut terlalu tendesius dan sangat politis.

Menurut, Kiai yang biasa dipanggil Gus Fahrur ini, tidak selayaknya urusan Pilgub Jatim 2018dimasukkan dalam hukum agama.

"Kami membaca pernyataan Kiai Asep di beberapa media yang menyebut bahwa memilih Ibu Khofifah di Pilgub (Jatim) hukumnya fardhu 'ain. Kami sangat menyayangkan hal itu," tegasnya, di Surabaya, Selasa (7/11/2017).

Lawan Gus Ipul-Anas, Khofifah Deklarasi Dihadapan Ribuan Guru NU dan Diberi Amalan Khusus

Fardhu Ain itu hukumnya kalau dikerjakan mendapatkan pahala, kalau tidak akan berakibat dosa.

"Seharusnya, sebagai tokoh dan ulama, Kiai Asep tidak melontarkan pernyataan seperti itu," sergahnya.

Apalagi, dengan menempatkan status hukumnya ditingkatan wajib.

"Hukum fardhu itu kalau bilang misalnya soal Rukun Islam. Masa Pilgub mau disamakan dengan Salat?" sindir pengasuh Pondok Pesantren Cangakan, Bangil, Pasuruan ini.

Oleh karena itu, Gus Fahrur meminta Kiai Asep yang juga pendiri Pondok Pesantren Ammanatul Ummah tersebut menarik ucapan tersebut.

"Kami meminta Kiai Asep untuk tidak mengulang kembali dan pernyataan itu ditarik. Wajib hukumnya," lanjut Gus Fahrur.

Ketua PWNU Jatim Akhirnya Blak-blakan Beberkan Sebab Para Kiai dan Ulama Dukung Gus Ipul

Ia kawatir, hal tersebut akan menimbulkan efek domino di kalangan Umat Islam.

"Hal tersebut meresahkan umat Islam dan bisa mengakibatkan masalah syar'i," lanjutnya.

Gus Fahrur membantah bahwa pernyataan tersebut disampaikannya dengan mengatasnamakan pendukung Bacagub lain, yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Mengingat, FK3JT sebelumnya memang telah mendeklarasikan dukungannya kepada Gus Ipul.

"Saya tidak berbicara dalam konteks dukung mendukung. Namun, saya mengatasnamakan umat Islam," tegasnya.

Sebelumnya, Kiai Asep memang mengatakan hal tersebut pada acara Istghosah Kubro di pondok pesantren Ammanatul Ummah, Minggu (5/11/2017).

Hasil Survei CSIS: Kaum Milenial Pengguna Medsos Lebih Pilih Prabowo Dibanding Jokowi

Kiai Asep mengatakannya di atas mimbar yang juga dihadiri oleh beberapa kiai, jemaah Muslimat NU, hingga Khofifah.

Hal senada juga diutarakan oleh sekelompok Bu Nyai (istri para Kiai) yang mengatasnamakan Forum Silaturrahmi Bu Nyai Kampung Jatim.

Ketua Forum Silaturrahmi Bu Nyai Kampung Jatim, Ning Elly Chusmala Dani, mengatakan, seharusnya beberapa pihak tak melontarkan pernyataan yang membawa hukum agama.

"Kami menghimbau seluruh tokoh di Jatim untuk tidak mengaitkannya dengan hukum agama," ujarnya di tempat terpisah, Selasa (7/11/2017).

Jelang Penetapan UMK 2018, Begini Warning Pakde Karwo ke Kabupaten/Kota di Jatim

Tak hanya itu, para nyai juga menghimbau Khofifah untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Sosial maupun Ketua Muslimat NU.

"Karena ini ada di pucuk pimpinan, maka berpotensi akan mengganggu profesionalitas kerja yang bersangkutan. Sehingga, kami mendorong beliau untuk mundur dari jabatannya," tandas Elly. (Surya/Bobby Koloway)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved