Tari Bangkitlah Ksatria Sambut Kedatangan Peserta Kirab di Candi Simping Blitar
Suasana meriah penyambutan peserta Kirab Pemuda Nusantara mulai terlihat di mulut jalan masuk menuju Candi Simping.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
“Lewat tarian ini kami ingin menyampaikan pesan ke para pemuda agar bangkit bersatu demi Indonesia seperti yang dicita-citakan Patih Gajahmada,” kata Sekretaris Dewan Kesenian Kabupaten Blitar, Rahmanto Adi.
Bupati Blitar, Rijanto mengatakan sengaja memilih Candi Simping sebagai penyambutan kedatangan peserta Kirab Nusantara I.
Kemensos Gelontor Bantuan di Jatim, Kiai Kampung Protes
Menurutnya, Candi Simping memiliki sejarah penting dalam terbentuknya nusantara. Candi itu sebagai tempat persemayaman abu Raden Wijaya, raja pertama Majapahit.
“Konsep nusantara di Indonesia ini cikal bakalnya dari Kerajaan Majapahit. Dengan melihat sisa peninggalan Kerajaan Majapahit ini kami berharap semangat pemuda di nusantara kembali bangkit,” kata Rijanto.
Selesai dari Candi Simping, para peserta kirab bergeser menuju ke Makam Bung Karno (MBK) di Kota Blitar. Kedatangan para peserta disambut dengan pembacaan ikrar Kirab Pemuda Nusantara.
Lalu peserta kirab menyerahkan bendera ke Wakil Wali Kota Blitar, Santoso. Terakhir, para peserta kirab nyekar ke makam Presiden pertama RI, Soekarno.
Kepala Bidang Kreativitas Fashion dan Film Kemenpora, Yudistira mengatakan Blitar memang memiliki dua tokoh besar pendiri negera, yakni Raden Wijaya dan Bung Karno. Raden Wijaya merupakan raja pertama sekaligus pendiri Majapahit. Begitu juga dengan Bung Karno yang merupakan Presiden pertama RI dan Bapak Proklamator. (Surya/Samsul hadi)