Seniman Surabaya Bakal Diboyong ke Hi-Tech Mall, Begini Konsepnya
Pembangunan gedung baru DPRD Kota Surabaya membuat para seniman di Dewan Kesenian Surabaya (DKS) takut tergusur dan ...
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketakutan para seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Surabaya (DKS) akan tergusur dalam pembangunan gedung baru DPRD Kota Surabaya ditampik oleh Pemkot.
Sebaliknya Pemkot Surabaya sudah menyiapkan perencanaan untuk mewadahi para seniman se Surabaya.
Caranya, dengan menyatukan seluruh pegiat kesenian di Surabaya ke satu gedung, bernama Gedung Kesenian Surabaya.
Gedung Kesenian Surabaya itu bakal diletakkan di Hi Tech Mall di Jalan Kusuma Bangsa. Memang saat ini gedung tersebut masih berfungsi sebagai pusat perbelanjaan barang elektronik, namun mulai bulan depan akan mulai banyak stan yang akan mengembalikan stan ke pihak ketiga.
"Gedung itu adalah aset Pemkot yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga dengan sistem built operate and transfer (BOT). Tahun 2018 akan mulai banyak yang mengembalikan stan, karena 2019 gedung itu sudah menjadi kembali ke pengelolaan Pemkot Surabaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro, Senin (11/12/2017).
Tuding Penanganan Kasus Korupsi Mandeg, Mahasiswa Geruduk Kantor Kejari Sumenep
Menurut Widodo, wali kota sudah memberikan arahan untuk membuatkan perencanaan agar gedung itu dimaksimalkan untuk mewadahi aktivitas kesenian.
Setiap lantai gedung tersebut akan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Di lantai dasar, akan digunakan untuk pusat latihan seni tari. Sedangkan lantai dua hingga lima akan difungsikan sebagai tempat yang berbeda.
"Untuk ludruk sendiri, untuk wayang orang sendiri, kesenian karawitan sendiri, dan seterusnya. Semua full untul pegiat seni," jelasnya.
Tidak hanya itu di Hi Tech Mall tersebut juga kan diubah menjadi sejumlah tempat pementasan yang canggih denan teknologi mutakhir.
Bongkar Masjid, Risma dan Ketua DPRD Surabaya Dilaporkan ke Polda Jatim
Seperti gorden dan instalasi pementasan ludruk dan pemenasan kesenian yang lain akan dibuat tidak mengandalkan properti yang konvensional. Melainkan dengan teknologi LCD dan lampu sorot.
"Kalau sekarang kan masih pakai properti yang harus mengganti ganti 'geber' setiap mau manggung. Kita akan coba pakai teknologi LCD jadi tidak pakai yang lama lagi," imbuhnya.
Dikatakan Widodo, alih fungsi gedung Hi Tech Mall menjadi Gedung Kesenian itu dijamin akan membuat seniman nyaman untuk berkarya dan melakukan kegiatan pementasan.
Gedung kesenian ludruk, wayang orang yang ada di komplek Taman Hiburan Remaja di belakang Hitech Mall tidak akan lagi dipakai lantaran sudah jauh tidak representatif.
Asyik Beginian di Hotel Dengan Lelaki Usai Aborsi, Mahasiswi Cantik ini Malah Tewas Mengenaskan
"Insyaallah 2019 itu terealisasi. Sepanjang tahun 2018 dan mulai sekarang kita akan kebut untuk membuat konsep perencanaan dan perencangan fungsi Gedung Kesenian Surabaya tersebut," kata mantan Kepala Dinas Perdagangan Surabaya ini.
Namun, memang gedung itu bakal bisa dipakai 2019, selama pembongkaran gedung DKS dakam waktu dekat untuk area masjid dan gedung DPRD, Pemkot sudah menyiapkan tempat relokasi sementara.
Yaitu di gedung Balai Pemuda sisi barat, tepatnya di gedung yang pernah terbakar. "Disana masih ada selasar, kami masih usulkan ke pimpinan agar DKS bisa dialihkan ke sana," kata Widodo.
Number One Semua, Pemprov Jawa Timur Raih Dana Rakca Award Gold dari Presiden
Menurutnya, DKS tidak perlu melalukan somasi ke Pemkot terkait perobohan gedung DKS. Sebab DKS adalah mitra Pemkot. Selain itu, dua galeri di komplek Balai Pemuda juga sudah diberikan akses penuh untuk DKS mengelola.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Eri Cahyadi menegaskan, perencanaan untuk pembangunan Gedung Kesenian Surabaya kini sedang digarap desainnya.
"Nanti gedung pementasannya akan dibuat semacam tiga dimensi. Misalnya saat lakon melakukan aksi memanah, nanti dibangku penonton akan ada efeknya, keluar asap atau apa begitu, biar nonton ludruk tidak bosan," kata Eri.
Sebab salah satu target wali kota Surabaya Tri Rismaharini adalah Surabaya bisa mampu memiliki gedung kesenian yang lebih bagus dibandingkan dengan yang dimiliki Jakarta. (Surya/Fatimatuz Zahroh)