Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Awas, Penipuan Berkedok Jadi Pengusaha Tajir Marak di Surabaya, Begini Modus Terbarunya

Sebelum berbisnis dengan rekanan baru, hati-hatilah. Karena lagi marak tindak kejahatan menyasar pengusaha tajir, dengan modus baru.

Penulis: Fatkhul Alamy | Editor: Mujib Anwar
SURYA/FATKHUL ALAMY
Kaporestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menunjukkan pelaku penipuan berkedok pengusaha, Senin (18/12/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hati-hati terhadap tindak kejahatan yang menyasar pengusaha di Surabaya.

Ini seiring terungkapnya jaringan penipuan berkedok pengusaha yang dibongkar Tim Anti Bandit Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Ada tiga pelaku dalam jaringan ini yang diringkus tim Anti Bandit. Yakni, Yahya Rohim asal Jl Gili Surabaya, M Fahrizal warga Jl Petemon Kali Surabaya, dan Nasir alias Beddu asal Surabaya.

Sementara satu pelaku lainnya, masih dinyatakan DPO oleh polisi lantaran kabur.

Dipaksa Nikahi Janda Kakak Kandungnya, Bocah ini Pilih Menjalani, Tapi Hal Tragis Langsung Terjadi

Dalam menjalankan aksinya, kelompok ini memakai modus berkedok sebagai pengusaha.

Awalnya, tersangka Yahya mengaku bernama H Romli sebagai pengusaha ternak udang dan juga kontraktor.

Bersama komplotannya, dia berkeliling kota mencari target korban yang diketahui keluar dari hotel.

Pelaku bertemu korban, Saldiman R (56), asal Banjarmasin yang menginap di salah satu hotel di Surabaya.

Selanjutnya oleh pelaku, calon korban diikuti, setelah itu tersangka pura-pura berkenalan dengan korban.

Sering di Bully Temannya, Siswa SMP ini Juga Dikeroyok Hingga Darah Mengalir dan Tulang Dahi Retak

Sesaat Usai Lepas Kabel Ampli Masjid, Pria ini Disergap Warga dan Langsung Dimassa Hingga . . .

Setelah tahu korban merupakan pengusaha, tersangka membawa korban ke cafe terdekat diajak berbicara mengenai bisnis. Kemudian, tersangka pura-pura melakukan kerja sama dengan korban.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, untuk lebih meyakinkan korban, tersangka menunjukkan isi rekening yang direkayasa hingga nilainya mencapai Rp 99.999.000.000.

"Nah, kepada calon korbanya, pelaku mengatakan jika isi saldo dalam ATM tersangka tersebut tidak bisa diambil," ujarnya, Senin (18/12/2017).

ATM milik pelaku itu, kata Rudi, jika dilihat dari mesin ATM link tertulis minus karena ATM tersebut dibeli di Jakarta dari jaringan penipuan Rp 1 juta satu unitnya.

VIDEO - Mobil Tercebur di Sungai Brantas, Paman dan Ponakan yang Masih Bocah Terbawa Arus dan . . .

Begitu korban yakin, maka tersangka menyuruh korban untuk memperiihatkan saldo bank lewat ATM.

Saat korban menombol nomer PIN untuk melihat saldonya, tersangka melihat tangan korban menombol PIN.

Setelah itu tersangka lainnya mengajak ngobrol untuk mengalihkan perhatian, sedangkan pelaku satunya berpura-pura melihat ATM korban.

"Begitu korbannya lengah, tersangka menukar ATM milik korban dengan ATM jenis yang sama. Tapi saldonya kosong yang sebelumnya disiapkan oleh kelompok ini," bebernya.

Bingung Harta Warisan dan Gono-gini, Para Istri Warga Asing di Surabaya Diajari Tips Mujarab ini

Rudi berpesan, masyarakat harus selalu waspada terhadap orang yang batu dikenalnua. Jangan mudah percaya bujuk rayu.

"Apalagi memberikan PIN ATM ke orang lain, karena bisa jadi korban penipuan," pesan Rudi.

Begitu berhasil, semua hasil kejahatan itu dibagi rata oleh setiap pelaku. Setiap kali aksinya, satu pelaku mendapat bagian masing-masing hingga Rp 5 juta.

Ketiga pelaku sudah beraksi di tiga kota, yakni Surabaya, Jakarta dan Bali.

Cium Pantat Truk Pengangkut Alat Berat di Jalur Maut, Bus Restu Ringsek, Astaga Penumpangnya . . .

Mereka dibekuk pada, Minggu (17/12/2017) setelah petugas mendapatkan laporan dari korban Saldiman Riyadi (55), asal Banjarmasin.

Dari pengungkapan ini, polisi menyita beberapa handphone (HP), 13 ATM dengan jenis yang berbeda hasil penipuan, satu ATM BRI, 9 SIM card dan 9 kartu perdana. (Surya/Fatkhul Alamy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved