Ngatini, Janda Tua Penjaja Makanan Kecil di Surabaya yang Hidup Sendiri Tak Dipedulikan Tiga Anaknya
Bahagiakanlah orang tua kalian selagi masih ada. Hal itu lah yang disampaikan Ngatini (67) alias tutik, wanita asal Kebumen...
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Bermodalkan nekat dan uang seadanya, akhirnya ia memutuskan untuk tinggal seorang diri tanpa tujuan.
Hingga akhirnya, ia menyambung hidup dengan berdagang dari satu tempat ke tempat lain.
Setiap harinya, ia harus menyisihkan uang Rp 5.000,00 sampai Rp 15.000,00 untuk naik angkutan kota (angkot), sedangkan untuk makan ia harus mengeluarkan Rp 10.000,00 sampai Rp 30.000,00 dalam sehari.
"Sedino iku kadang payu kadang gak mas, tapi yo piye maneh, jenenge ae mbakul, dilakoni ae lah (Sehari itu kadang laku kadang tidak mas, tapi ya bagaimana lagi, namanya saja berdagang, dijalani saja lah,"
Jika ramai, sejumlah barang yang diperdagangkannya habis, ia hanya mendapat Rp 100.000,00 sampai Rp 150.000,00.
Namun, hal itu selalu ia pergunakan se efisien mungkin untuk menyambung hidup.
(Polrestabes Surabaya Tangkap Pelaku, Kasus Pencurian Truk di Sukomanunggal akan Dirilis Hari Ini)