Di Kampung Sidoarjo Ini, Sampah Malah Jadi Berkah
Mengolah sampah belum umum dilakukan di masyarakat. Namun di RT 23 RW 07, Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo,
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Yoni Iskandar
Pupuk kompos organik yang dihasilkan dijual Rp 5.000 per 2,5 kg, sementara pupuk cairnya dijual Rp 15.000 per 600 ml.
"Uang hasil penjualannya untuk keperluan lingkungan, seperti perawatan kamera CCTV, lampu, bibit pohondan lele, dan lainnya," ungkapnya.
Baca: Acara Yayasan Lingkar Perdamaian di Lamongan Dibubarkan Polisi, Ternyata. . .
Wilayahnya memang tengah mengembangkan konsep Kampung Edukasi Sampah (KES). Ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tak membuang sampah sembarangan. Sudah setahun ini Edi mengedukasi warganya untuk mulai memiliki kesadaran memilah sampah.
"Untuk tingkat kampung satu RT butuh satu tahun agar warganya bisa mengolah sampah. Kalau tiap RT di Sidoarjo melakukan hal serupa, setahun ke depan tak ada lagi sampah berserakan dan menggenani sungai-sungai. Tinggal kesadaran warganya saja," ujarnya. (Surya/Irwan Syairwan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/berita-sidoarjo-pupuk-sekardangan-sidoarjo_20180128_155848.jpg)