Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

7 Kepala Daerah Ini Jadi Tersangka KPK di Tahun 2018, Astaga, No 6 Diduga Pernah Tiduri Istri Orang!

Berikut tujuh kepala daerah yang terciduk dalam OTT dan menjadi tersangka di KPK sejauh ini.

Editor: Alga W
SuratKabar.id
Zumi Zola ngamuk dan marah-marah di rumah sakit 

Jumlah tersebut merupakan total dari pengumpulan barang bukti tim KPK di tiga tempat.

Si Kembar Nakula Sadewa Waktu Kecil Gemesin, Begini Penampilan Mereka Sekarang, Masih Imut-imut?

Di Rest Area Cileunyi Bandung mengamankan Data dan diamankan uang Rp 62.278.000.

Dari tangan Kepala Bidang Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Asep Santika Rp 225.050.000 dan sementara dari Kepala Seksi Pelayanan Perizinan DPMPTSP, Sutiana, diamankan uang senilai Rp 50 Juta.

Uang tersebut diduga untuk memuluskan perizinan pendirian pabrik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Izin tersebut diajukan dua perusahaan yaitu PT ASP dan PT PBM senilai Rp 1,4 M.

Fakta Menarik Pasca Penangkapan Fachri Albar, Mulai Kamar Rahasia Hingga Pengakuan Pembantunya

2. Bupati Ngada, NTT, Marianus Sae

Bupati Ngada, Marianus Sae dan Wakil Bupati Ngada, Paulus Soliwoa.
Bupati Ngada, Marianus Sae, dan Wakil Bupati Ngada, Paulus Soliwoa. (POS KUPANG/TENI JENAHAS)

Bupati Ngada, Marianus Sae, yang terjaring dalam OTT Komisi Pemberantasan Korupsi diketahui maju dalam Pilkada Nusa Tenggara Timur (NTT).

KPK menduga aliran uang suap dari Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu (WIU) tersebut akan digunakan untuk biaya kampanye oleh Marianus.

"Apakah ini akan dilakukan untuk biaya kampanye? Prediksi ya, prediksi dari tim kita kemungkinan besar dia butuh uang untuk itu (kampanye)," ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, saat konferensi pers di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018).

5 Artis Ini Menikah Setelah Sempat Dikabarkan Kepergok Selingkuh di Hotel, No 1 Nyaris Diamuk Massa!

Namun Basaria belum dapat memastikan hal tersebut, saat ini tim dari KPK masih menelusuri aliran dana dari Marianus untuk biaya Pilkada.

"Tapi apakah itu pasti untuk sana kita belum bisa mengatakan itu karena kita belum menerima. Belum menemukan jalur sesuatu yang diberikan kepada pihak yang akan melakukan tim-tim yang berhubungan dengan Pilkada tersebut," kata Basaria.

Namun Basaria kembali menegaskan bahwa dana tersebut besar kemungkinan digunakan untuk keperluan dirinya maju dalam Pilkada NTT.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved