Pilkada Blitar
Seluruh Takmir Masjid se-Kota Blitar Tolak Masjid jadi Ajang Kampanye
Sebanyak 150 takmir masjid se-Kota Blitar berkumpul di Masjid Agung Kota Blitar, Senin (19/2/2018) malam
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sebanyak 150 takmir masjid se-Kota Blitar berkumpul di Masjid Agung Kota Blitar, Senin (19/2/2018) malam. Mereka mendeklarasikan menolak segala bentuk politisasi masjid sebagai ajang kampanye saat pelaksanaan Pilkada.
"Kami ingin masjid kembali pada fungsinya, yakni sebagai tempat ibadah. Kami menolak segala bentuk ceramah provokatif untuk kepentingan politik," kata Ketua Takmir masjid Agung Kota Blitar, Subakhir.
Deklarasi ini diinisiasi Takmir Masjid Agung Kota Blitar. Acara deklarasi itu juga dihadiri Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Blitar, Takmir Masjid se-Kota Blitar, MUI Kota Blitar, FKUB Kota Blitar, PD LDII, PCNU, Muslimat NU, PD Muhamadiyah dan sejumlah alim ulama.
Baca: Pedagang di Hi Tech Mall Menolak Pindah, Tetap Buka Sampai Kapan-pun
Subakhir berharap masyarakat berperan aktif ikut menjaga masjid sebagai tempat beribadah. Masjid sebagai tempat menyampaikan ajaran Islam rahmatan lil alamin. Jangan gunakan masjid untuk kepentingan politik praktis.
Menurutnya, saat ini beberapa masjid di sejumlah kota sering dijadikan panggung politik oleh kelompok tertentu. Acara tausiah maupun ceramah di masjid sering diselipkan ungkapan politis dan ajang kampanye.
Baca: Usai Manchester City Tak Lolos Piala FA, Sergio Aguero Terlibat Perkelahian dengan Suporter Wigan
Dia mengajak umat muslim agar mengembalikan fungsi masjid sebagai tempat pembinaan umat. Dia mengajak umat muslim menolak politisasi masjid sebagai ajang kampanye.
"Sekarang merupakan tahun politik. Maka itu, kami mengajak masyarakat agar ikut menjaga fungsi masjid sebagai tempat ibadah," kata Subakhir yang juga Ketua MUI Kota Blitar itu. (Surya/Samsul hadi)