Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bakso 'Rasa' Sabu yang Dijual Pria ini Diminati di Kawasan Pandaan dan Prigen

Bakso yang dijual pria ini ramai dan diminati banyak pelanggan, karena ada tambahan rasa plus yang ditawarkan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono menginterogasi penjual bakso 'rasa' sabu, Senin (19/3/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Wajah Karnawan (27) warga Dusun Macanan, Kelurahan Petungasri, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan tampak lemas.

Ia hanya bisa tertunduk di balik kerpus atau penutup wajah yang dikenakannya. Dia merupakan satu dari dua tersangka kepemilikan sabu – sabu yang diamankan Satresnarkoba Polres Pasuruan, Minggu (18/3/2018).

Karnawan ditangkap polisi di rumahnya. Kini, ia dibui di kantor polisi. Dari rumah tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti sabu, dengan rincian, 7,22 grm, 5,21 grm, 5,20 grm, 0,99 grm, 0,39 grm dn 0,32 grm.

Jika ditotal, sabu yang diamankan dari rumah Karnawan ini sebanyak 19,33 gram. Jika diuangkan, tersangka menyimpan sabu siap jual senilai Rp 20 juta lebih.

Mau Balik Kerja ke Surabaya, Tubuh Pasutri Diseruduk Fortuner, Diseret dan Dihantamkan ke Pohon

Dia bekerja sebagai penjual bakso setiap harinya. Setiap pagi, ia sibuk memasak bakso di rumahnya. Siang hari, ia keluar dari rumahnya dan berkeliling menjual bakso.

Biasanya, ia sering menjual baksonya ini di kawasan Pandaan dan Prigen. Menjelang tengah malam, ia biasanya sudah pulang ke rumahnya.

Namun, siapa sangka, di balik keluguan dan kepolosan Karnawan ini, dia bukan sebatas penjual bakso biasa. Ternyata, jualan bakso ini hanya untuk menutupi kedoknya saja.

Selain bisnis bakso, Karnawan juga bisnis sabu-sabu. Ia menjual bakso itu hanya untuk mengelabuhi bisnis hitamnya tersebut.

“Saya baru jualan sabu empat bulan mas. Sebelumnya, saya murni jualan bakso saja,” kata Karnawan kepada Surya.

Banyak Korban Berjatuhan, Polisi Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Kasus Penipuan Arisan Ce Nying-nying

Dia mengaku, sabu-sabu itu biasanya dijual ke para pelanggannya. Ia mengaku sudah memiliki pelanggan di kawasan Pandaan dan Prigen.

Untuk transaksinya, ia mengaku biasanya menjual sabu sekaligus menjual bakso tersebut. “Jadi misal ada yang butuh sabu, biasanya menghubungi saya.

Selanjutnya saya antarkan ke tempatnya sembari membawa rombong bakso. Nah, pembeli biasanya beli bakso dulu, terus barangnya saya selipkan di bawah mangkok bakso,” tambahnya.

Uangnya biasanya dikirimkan melalui rekening pribadi. Ia mengaku mendapatkan pasokan sabu itu dari temannya di Sidoarjo.

Politisi PPP Jombang Tewas Pakai Celdam, Begini Curhatan Menyedihkan Istri dan Anaknya

Per satu gramnya, ia mendapatkan harga Rp 1,2 juta. Biasanya, setiap satu gram, ia jadikan 10 paket hemat (pahe) dengan masing-masing beratnya 0,10 gram.

“Setiap satu gram, biasanya saya dapatkan untung Rp 300.000 – Rp 500.000. Kadang saya juga ikut nyubit sabunya sedikit,” jelasnya.

Ia mengaku terpaksa menjual sabu ini dan menyadari hasil menjual bakso ini tidak menentu. Kata dia, jual bakso kurang menjanjikan, dibandingkan jual sabu. Dia menyebut, menjual sabu lebih menjanjikan dengan keuntungan yang besar.

“Saya ingin mendapatkan uang banyak, saya ingin bisa membayari hutang saya, dan saya juga ingin hidup enak. Saya jualan loh belum lama, baru empat bulan ini, setelah ada tawaran dari teman saya,” pungkasnya. (Surya/Galih Lintartika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved