Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Aneh, Beasiswa Pemkot Surabaya untuk Mahasiswa Prestasi Mandek, Anak Gakin Berebut Cari Utangan

Bantuan beasiswa pendidikan Permkot Surabaya untuk ratusan mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu mandek mendadak.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
ilustrasi beasiswa 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bantuan beasiswa pendidikan Permkot Surabaya untuk ratusan mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu mendek.

Seharusnya bantuan ini diterimakan pada Januari lalu. Namun hingga Maret 2018 ini belum ada tanda-tanda beasiswa Pemkot itu dicairkan.

Beasiswa khusus diperuntukkan bagi mahasiswa PTN ber-KTP Surabaya dengan IPK minimal 2,75. 

Setiap mahasiswa berhak atas beasiswa Pemkot Surabaya Rp 3 juta per semester. Selain itu, Pemkot juga memberikan uang transport Rp 400 ribu per bulan kepada mereka. 

"Belum cair. Padahal kami berharap segera dicairkan. SPP (UKT) anak saya sudah kami bayar Desember lalu," kata Khumaidi, salah satu keluarga mahasiswa UPN Veteran Jatim, Selasa (20/3/2018).  

Dia menuturkan, sejak menerima bantuan beasiswa itu, baru kali ini program bantuan yang diharapkan keluarga dan mahasiswa ini Terbengkalai. Beasiswa itu idealnya dicairkan satiap semester. Yakni pada Januari dan Juli. 

Khumaidi menyebutkan anaknya sudah membayar UKT pada Desember lalu. Dirinya terpaksa mencari utangan untuk membayar UKT Rp 5 juta. "Pikirku tinggal menambah Rp 2 juta. Paling Januari cair," jelasnya.

Khumaidi menduga mandeknya beasiswa itu lantaran tidak lagi dikelola Dinsos Kota Surabaya. Sejak 2018 ini, beasiswa Pemkot itu tak lagi dikelola Dinsos melainkan diambil alih Dindik Surabaya.

Karena beda operetor inilah, dana dari APBD Kota Surabaya itu hingga saat ini tak termanfaatkan.

"Saya tak tahu soal itu. Kalau pencairan lewat Dinsos lancar kenapa Dindik mandek begini," keluh Khumaidi. 

Ada lebih dari 700 mahasiswa Surabaya penerima beasiswa Pemkot tersebut. Mereka tersebar di seluruh PTN.

Saat ini, mereka tepaksa menanggung beban SPP kampus dengan cara mencari pinjaman atau minta dibantu keluarga dulu. 

Harapannnya setelah bantuan beasiswa itu cair akan dikembalikan. Sebelum diambil alih Dindik, beasiswa itu cair melalui Dinsos. Pencairannya langsung ke mahasiswa. 

Setiap mahasiswa itu akan dipanggil ke Dinsos saat pencairan. Bahkan tidak hanya beasiswa, ada juga uang transport dan uang buku penunjang lainnya.

Kabid Organisasi dan Swadaya Sosial Dinas Sosial Kota Surabaya Eny Zuliaty saat dikonfirmasi menyebutkan, bahwa beasiswa berprestasi dari mahasiwa gakin sejak tahun ini tidak lagi dikelola Dinsos. 

"Sudah dikelola Dindik sekarang. Kami juga mencairkan biaya buku untuk keperluan kuliah bagi mahaiswa tidak mampu tapi berprestasi," kata Eny.

Mandeknya bantuan beasiswa berpreatasi untuk mahaiswa kurang mampu itu disesalkan Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana. Dia mempertanyakan kenapa bisa mandek. 

"Itu sama menghambat apa yang telah menjadi hak mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Kami perlu tahu kendalanya apa sehingga setelah dialih pengelolaannya ke Dindik macet begini," tegas Agustin. 

Sulit dipahami sehingga beasiswa pemkot itu mandek. Dindik tinggal melanjutkan Peogram yang sama. Data dan nama-nama penerima manfaat beasiswa juga jelas.

Syaratnya mahasiwa asli Surabaya kurang mampu di PTN dengan IPK minimal 2,75. (Surya/Nuraini Faiq)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved