Cara Tulungagung Menyulap Tempat Buang Kotoran Sapi Jadi Taman Asri dan Lokasi Wisata
Tempat yang jorok dan penuh kotoran di Tulungagung ini sekarang jadi tempat utama jujugan warga dan wisatawan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Area persawahan di Dusun Bangak, Desa Pelek, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung tepat berbatasan dengan Desa Pojok telah berubah wajah.
Wilayah yang dulunya digunakan untuk membuang kotoran sapi dan tempat sampah ini kini berubah menjadi taman yang sangat nyaman.
Taman dibangun memanjang tepat di perbatasan Desa Pojok ke arah barat, menyusuri tepian saluran irigasi.
Sebuah pohon trembesi ukuran raksasa memayungi area ini. Sementara paving jogging track masih terus dikerjakan ke arah barat.
Taman baru ini dikenal dengan nama Taman Bangak. Kehadirannya benar-benar mengubah wajah desa Pelem. Selain itu taman baru ini juga menjadi rest area bagi para wisatawan.
“Sebenarnya tamannya sangat sederhana. Tapi lokasinya yang pas sehingga sangat nyaman,” ujar seorang warga bernama Denny Indra yang tengah beristirahat di lokasi, Selasa (27/3/2018).
Inilah Destinasi Wisata Baru di Lamongan, Bukit Kapur Disulap Jadi Gunung Mas
Destinasi Wisata Petik Sayuran Hidroponik Mulai Bergeliat, Tanam Tomat Paling Digemari
Selain menikmati aliran air di saluran irigasi, di sebelah kanan taman adalah hamparan sawah. Menurut Denny, lokasinya sangat cocok untuk beristirahat saat kelelahan dalam perjalanan.
Apalagi taman ini berada tepat di pinggir jalur wisata di Tulungagug selatan.
“Hanya saja fasilitasnya masih kurang. Mungkin harus ditambah bangku taman dan gasebo untuk beristirahat,” ucap Denny.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Sutrisno mengatakan, taman Bangak belum selesai.
Saat ini masih ada proyek penambahan paving sepanjang 75 meter ke arah barat. Jika memungkinkan maka akhir tahun akan ditambah bangku-bangku taman.
“Jika anggaran kita tidak memungkinkan, maka akan kita ajukan melalui CSR. Khususnya untuk bangku-bangku taman,” terang Sutrisno.
Polisi Selesai Hitung Uang Mainan Rp 4,5 Miliar Mujiono untuk Bayar Kredit di BCA, Astaga Ternyata
Anak TKI Bangkalan yang Dipancung di Arab Saudi Kirim Surat ke Jokowi, Isinya Sangat Memilukan Hati
Taman Bangak dikonsep sebagai sebuah rest area. Namun diakui Sutrisno, pihaknya tidak leluasan menambah fasilitas, seperti toilet umum. Sebab lahan taman ini milik Perum Jasa Tirta.
Sebelumnya Dinas PUPR sudah diizinkan membangun taman dengan aturan tegas, tidak boleh ada bangunan permanen. Karena itu diharapkan ke depan ada peran serta masyarakat untuk menambah fasilitas ini.
“Mungkin ke depan warga bisa menyediakan fasilitas lahan pakir dan toilet umum. Karena tidak mungkin membangun di area tanah Perum Jasa Tirta,” tambah Sutrisno.
Saat ini Dinas PUPR tengah fokus mengembangkan taman di luar pusat kota. Tujuannya untuk memecah konsentrasi pengunjung di alun-alun. Sebab saat ini alun-laun dianggap sudah sangat padat oleh pengunjung.
Selain di Desa Pelem di sisi selatan wilayah Kota Tulungagung, Dinas PUPR telah membangun taman di Desa Pojok, Kecamatan Ngantru di utara.
Jaringan Pembobol Kartu Kredit di Jatim Ternyata Anggota Komunitas Hacker Kolam Tuyul
Rumah TKW Taiwan Dihancurkan Suami Rata Dengan Tanah, Sang Ibu Malah Ditilap
Sedangkan di sisi timur dibanguan di Desa Pekel, di Kecamatan Ngantru yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Blitar. Dinas PUPR juga menrekrut warga sekitar untuk menjadi petugas kebersikan, sekaligus keamanan taman.
“Masyarakat kita kan gemar selfie. Nanti kita akan bangun spot-spot selfie,” pungkas Sutrsino. (Surya/David Yohanes)