Teror Bom Indonesia, Peneliti Luar Negeri Ungkap Kemungkinan Lokasi Target Teroris Selama Ramadhan
Teror bom masih terjadi, daftar lokasi ini wajib dicatat untuk menghindarkan kita dari ancaman bom.
Penulis: Ignatia Andra | Editor: Ignatia Andra
Meski begitu, tempat ibadah dan warga asing kemungkinan besar juga menjadi sasaran para teroris.
Greg menanggapi soal pernyataan polisi yang mengatakan keluarga pelaku bom Surabaya belum pernah ke Suriah.
Jika pelaku belum pernah ke Suriah, berarti ada oknum yang mengajari mereka.
"Tapi yang terpenting lagi ini menunjukkan banyaknya elemen yang butuh perhatian lebih, seperti siapa yang melatih dan mengajarkan mereka, terutama pada sang ayah, Dita untuk membuat bom yang cukup canggih dan menjadi yang terbesar sejak 2009," ucap Greg.
Orang Australia Ini Sebut Dita Bukan Dalang Bom Surabaya, Ada Sosok Lain Berinisial AU
Greg berpendapat bahwa pejuang yang telah pergi ke Suriah dan kembali ke Indonesia memiliki kemampuan dalam membuat bom atau bahkan melakukan serangan. Gerak-gerik mereka setelah kembali ke Tanah Air sangat penting untuk diawasi
Mereka yang pernah ke Suriah dan Irak juga memiliki suatu kemampuan karena telah bertempur di medan perang dan dianggap sebagai selebritis oleh komunitas teroris yang mengusung jihad.
"Masalah utama bagi para jihadis pro ISIS di Indonesia adalah tidak memiliki kemampuan, jadi butuh beberapa orang yang bisa berbagi keahlian untuk dapat meningkatkan ancaman teroris," ucap Greg.
Kisah Pemuda Nyaris Bernasib Mirip Anak Pengebom, Sekeluarga Jadi Anggota ISIS, Tapi Memilih Pulang
Menurutnya bibit radikal sebenarnya bisa dihentikan jika ada saluran politik yang sehat.
"Semakin banyak kita melibatkan orang-orang dengan berbagai pandangan ke dalam sistem politik untuk menyampaikan suara serta memberikan kesempatan, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk melakukan aksi radikal."
Menurutnya kondisi di Indonesia sekarang lebih memungkinkan untuk membuat semua kalangan terlibat politik yang sehat.
"Tapi ada sebagian kecil yang juga menolak apa yang disebut demokrasi dan ingin menggantinya dengan sistem lain."
"Seberapapun pluralisnya sebuah negara, tetap akan selalu ada sejumlah kecil yang menolak pandangan ini."
Greg juga menyampaikan dari data terbaru pengamatannya yang menunjukkan toleransi di Indonesia secara umum telah meningkat kurang dari 10 tahun terakhir.
Tapi ia mengakui kalau intoleransi justru juga meningkat, seperti di kalangan Muslim kelas menengah di kota-kota besar, yang menurutnya memiliki peran untuk menyingkirkan Ahok dari dunia politik.
"Data ini kompleks, karena tidak menunjukkan satu arah saja, tapi ada tren berbeda pada sejumlah kelompok warga."
