5 Fakta Menarik Hari Raya Kuningan yang Wajib Kamu Tahu, Simbol saat Upacara hingga Tradisi Mekotek
Hari Raya Kuningan dirayakan setiap enam bulan sekali, tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
Umat Hindu percaya bahwa persembahyangan pada Hari Raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum pukul 12.00 siang.
Hal ini karena energi alam semesta bangkit sejak pagi dan mencapai puncak pada tengah hari.
Jambret Tas di Pasuruan, Dua Pemuda ini Nyonyor Usai Tertimpa Motor yang Dikendarai
Namun, hal ini tidak berlaku di semua tempat karena beberapa pura masih mengadakan persembahyangan di malam hari.
Hal yang terpenting adalah niat yang tulus dan kesungguhan untuk instrospeksi diri.
4. Membuat Nasi Kuning
Pada hari raya ini, umat Hindu biasanya membuat nasi kuning yang memiliki makna kemakmuran.
Pertama-tama, hidangan ini akan dihaturkan sebagai sesajen tanda terima kasih kepada Tuhan atas segala berkah yang diberikan.
Kemudian, dilanjutkan dengan makan bersama.
Jadi Inspirasi Wanita, Ruang Pribadi Nagita Diubek-ubek: Barang KW hingga Cara Uniknya Jemur Pakaian
5. Tradisi Makotek

Saat Hari Raya Kuningan, adapula yang namanya tradisi mekotek.
Hal yang perlu disiapkan adalah peralatan batangan kayu yang akan dijadikan sarana "perang" kayu atau Mekotek sebagai tradisi leluhur.
Kayu sudah dalam kondisi kulitnya terkelupas dengan panjang antara 2 sampai 2,5 meter.
Diadukan Tim Khofifah-Emil Soal Rampak Barong, Begini Penjelasan Noer Arifin
Dilansir dari Kompas.com, kayu tersebut nanti akan dibentur-benturkan dan berbunyi 'tek..tek..'
Lalu, akan ada orang yang naik ke atas saat kayu disatukan.
Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:
YouTube:
Instagram: