Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Fakta Menarik Hari Raya Kuningan yang Wajib Kamu Tahu, Simbol saat Upacara hingga Tradisi Mekotek

Hari Raya Kuningan dirayakan setiap enam bulan sekali, tepatnya 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOM
Pertunjukan tari Bali memeriahkan hari raya Kuningan di Pura Sakenan, Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (8/9/2012). Hari raya Kuningan menutup rangkaian hari raya Galungan yakni 10 hari sesudahnya. Kata kuningan sendiri memiliki makna ka-uningan yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya. 

Umat Hindu percaya bahwa persembahyangan pada Hari Raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum pukul 12.00 siang.

Hal ini karena energi alam semesta bangkit sejak pagi dan mencapai puncak pada tengah hari.

Jambret Tas di Pasuruan, Dua Pemuda ini Nyonyor Usai Tertimpa Motor yang Dikendarai

Namun, hal ini tidak berlaku di semua tempat karena beberapa pura masih mengadakan persembahyangan di malam hari.

Hal yang terpenting adalah niat yang tulus dan kesungguhan untuk instrospeksi diri.

4. Membuat Nasi Kuning

Pada hari raya ini, umat Hindu biasanya membuat nasi kuning yang memiliki makna kemakmuran.

Pertama-tama, hidangan ini akan dihaturkan sebagai sesajen tanda terima kasih kepada Tuhan atas segala berkah yang diberikan.

Kemudian, dilanjutkan dengan makan bersama.

Jadi Inspirasi Wanita, Ruang Pribadi Nagita Diubek-ubek: Barang KW hingga Cara Uniknya Jemur Pakaian

5. Tradisi Makotek

Tradisi Mekotek di Desa Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Hari Raya Kuningan, Sabtu (20/2/2016). (KOMPAS.COM/SRI LESTARI)
Tradisi Mekotek di Desa Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Hari Raya Kuningan, Sabtu (20/2/2016). (KOMPAS.COM/SRI LESTARI) ()

Saat Hari Raya Kuningan, adapula yang namanya tradisi mekotek.

Hal yang perlu disiapkan adalah peralatan batangan kayu yang akan dijadikan sarana "perang" kayu atau Mekotek sebagai tradisi leluhur.

Kayu sudah dalam kondisi kulitnya terkelupas dengan panjang antara 2 sampai 2,5 meter.

Diadukan Tim Khofifah-Emil Soal Rampak Barong, Begini Penjelasan Noer Arifin

Dilansir dari Kompas.com, kayu tersebut nanti akan dibentur-benturkan dan berbunyi 'tek..tek..'

Lalu, akan ada orang yang naik ke atas saat kayu disatukan.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved