Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terpopuler

Kondisi 5 Balita Terlantar di Kamar 4 Hari hingga Pengakuan Sopir Bus yang Bisa Tahu Ciri-ciri Copet

Berita terpopuler, Kondisi 5 balita terlantar di kamar 4 hari hingga pengakuan sopir bus yang bisa tahu ciri-ciri copet.

Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/KOLASE
Balita terlantar di Batu dan ilustrasi copet 

Ia mengungkapkan sebuah hasil survey dilakukan tahun 2015 di Amerika Serikat mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan tingkat signifikasi keberadaan agama tertinggi di dunia.

Berbagai stigma yang dilontarkan kepada Sosok Presiden Joko Widodo membuat Ketua Umum PPP Romahurmuziy angkat bicara.

Dilansir TribunJakarta.com dari Channel YouTube Najwa Shihab, ia sampaikan melalui acara Mata Najwa pada Rabu (18/4/2018).

Semakin Cantik dan Percaya Diri ‘Bersaing’ dengan Artis, Intip Foto-foto Kehamilan Kahiyang Ayu

Najwa Shihab selaku host acara tersebut mengungkapkan tiga stigma yang ditudingkan kepada Jokowi yakni anti islam, pro komunis dan pro Republik Rakyat China.

Romahurmuziy juga turut mengungkapkan berbagai bantahan stigma yang dilekatkan kepada Jokowi dengan memberikan penjelasan.

Menurutnya, 72 tahun Indonesia merdeka Presiden pertama yang memberikan peresmian hari santri nasional itu adalah Joko Widodo.

Kemudian, perhatian Jokowi kepada umat Islam luar biasa.

Hal itu dapat dilihat saat dirinya mendatangi kelompok 212 saat mereka berdemo.

Pelatih Arema FC, Milan Petrovic Senang Anak Asuhnya Antusias Jalani Latihan Perdana Usai Libur

Lalu, Jokowi hingga saat ini mengundang para ulama secara rutin ke Istana tanpa membedakan partai apapun.

"Semua ulama kita melaporkan semua partai politik diundang, jadi tak ada persoalan antara beliau dengan kelompok-kelompok islam," tuturnya.

Baca selengkapnya di sini.

4. 8 Fakta Baru Pasutri Telantarkan Anaknya di Kamar 4 Hari, Warga Sampai Tidak Mau Ketemu Mereka Lagi

Saat ditemukan, kelima balita terlihat memprihatinkan dengan kondisi kotor dan kelaparan.

"Saat ditemukan, lima anaknya menangis dan kondisinya memprihatinkan. Sementara orangtuanya tidak ada. Mungkin karena lapar," kata Iwan Rubianto, Rabu (20/6/2018).

Pemain Persebaya Otavio Dutra Antusias Jalani Latihan Usai Libur Lebaran

Tetangga yang prihatin kemudian segera mengevakuasi kelima balita tersebut untuk mendapat pertolongan.

Kepala Dusun Jengglong, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Iwan Rubianto, membeberkan kronologi penelantaran lima balita yang terjadi di wilayahnya beberapa hari lalu.

Menurut Iwan, kejadian pada Senin (18/6/2018) lalu tersebut bermula saat tetangga kos mendengar tangisan anak dari dalam kamar.

Saat didekati, sumber tangisan berasal dari sebuah kamar kos milik pasangan suami istri Budi dan Putri.

"Mendengar tangisan, Ibu-ibu kosan mencoba melihat dan membuka pintu kosan. Setelah masuk, mereka melihat ada lima balita yang sedang menangis di dalam," ungkap Iwan, Rabu (20/6/2018).

Pria Ini Tipu Kasir Minimarket Saat Membayar, Netizen Sebut Penipu Profesional, Perhatikan Tangannya

Iwan menekankan jika saat mencoba memasuki kos, pintu kamar tidak dalam keadaan dikunci.

Sehingga mempermudah tetangga kos suami istri di Dusun Jengglong untuk melihat kejadian yang sebenarnya dalam kamar.

Baca selengkapnya di sini.

5. Pengakuan Sopir Bus yang Bisa Kenali Ciri-ciri Copet, Tak Berani Tegur Lagi Karena Alami Hal Tragis

Seorang sopir bus, sebut saja Kusyanto (55), mengaku memiliki pengalaman yang tak menyenangkan dengan seorang copet.

Pria paruh baya yang sudah 15 tahun mengemudikan bus jurusan Surabaya-Jember ini mengaku kapok menegur copet yang sedang beraksi.

Ely Sugigi Curhat WA Diblokir Kekasihnya, Ulfi Posting Foto Bareng Irfan Baztian, Netizen: Drama?

Kusyanto mengatakan dulu ia bersama kondekturnya pernah menegur seorang copet yang hendak mengambil dompet penumpang.

Saat itu dia menyaksikan bahwa seorang lelaki bertingkah mencurigakan, duduk lalu berdiri dan duduk lagi.
Karena bus melaju kencang, sopir pun menegur agar penumpang duduk saja supaya tak jatuh.

Hanya saja, lelaki yang memakai kaos dan celana panjang jeans tersebut justru melihat Kusyanto tajam.

“Setelah berdiri dan duduk, tiba-tiba lelaki itu pindah bangku ke bangku lain,” jelasnya kepada TribunJatim.com, Rabu (20/6/2018).

“Waktu saya lihat dari kaca tengah, lelaki tadi mengambil dompet penumpang. Saya tegur dan dia langsung turun lalu lempar kaca bus saya,” lanjut Kusyanto.

Hengkang dari Winner, Nam Tae Hyun Ungkap Kesulitannya Sejak Keluar hingga Terlilit Banyak Hutang

Sejak saat itu, Kusyanto tak lagi berani menegur copet yang beraksi di dalam bus yang dikemudikannya.

Kusyanto mengaku sebenarnya dia mengetahui ciri-ciri pelaku copet.

“Saya sebenarnya tahu copet itu beraksi. Tapi saya gak berani menegur,” katanya.

Tak hanya di jalur Surabaya-Jember saja, dia menjelaskan jalur Probolinggo-Surabaya pun juga rawan hingga dijuluki zona merah copet.

Baca selengkapnya di sini.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved