Liburan yang Cukup Ternyata Bisa Turunkan Risiko Kematian, Berikut Hasil Penelitian dari Para Ahli
Berlibur mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh. Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari University of Helsinki dalam laporan terbaru mereka.
Tidak semua hal harus sempurna seperti musim liburan di iklan. Katakan tidak jika perlu.
"Yang jadi prioritas adalah Anda sendiri dan keluarga," katanya.
• 8 Negara yang Belum Sekalipun Mendapat Medali di Asian Games 2018, Ada Palestina hingga Timor Leste
Woods mengatakan, aturlah kegiatan secara merata pada sepanjang liburan, bukan pada satu atau dua hari saja.
Kenali hal-hal apa yang membuat Anda sering merasa stres setiap liburan dan cobalah membuat perubahan.
Misalnya, dari pada memaksakan diri membuat empat jenis kue, coba tahun ini buat dua jenis saja.
Walau sedang liburan, perhatikan kesehatan diri Anda dengan menjaga pola makan tetap sehat, waktu istirahat, dan bersantai.
"Menjaga diri sendiri akan meningkatkan mood dan memberi ekstra energi untuk mencapai target-target. Melakukan kegiatan sosial atau berderma juga bisa membuat hati lebih bahagia," katanya.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Evasari, Jakarta, Tirza Gwendoline Matulessy, mengatakan, kasus penyakit dengan kondisi bahwa pasiennya harus dilarikan ke unit gawat darurat (UGD), seperti serangan jantung, biasanya lebih banyak selama libur panjang.
Menurut Tirza, konsumsi makanan yang tidak terkontrol selama liburan, stres, hingga tidak olahraga saat berlibur bisa menjadi pemicu munculnya masalah penyakit.
"Kunjungan ke poliklinik menurun karena liburan, (tetapi) ke emergency, yang (sifatnya) mau enggak mau, mereka datang," kata Tirza.

Hal senada dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Yoga Yuniadi.
Yoga mengatakan, berdasarkan catatan di UGD RS Jantung Harapan Kita, kasus serangan jantung meningkat saat libur panjang dan juga akhir pekan.
Selama lebih dari satu dekade, para peneliti di luar negeri juga melihat tren peningkatan kasus serangan jantung selama libur Natal dan Tahun Baru.
Mereka mencari tahu apa penyebab meningkatnya serangan jantung selama liburan.
Penelitian yang dipimpin oleh Josh Ksatria dari University of Melbourne pun meneliti kasus kematian akibat penyakit jantung di Selandia Baru.