Muhammad Fajar, Kolektor Barang Antik yang Sempat Tak Didukung Keluarga Karena Penghasilan Tak Tentu
Muhammad Fajar warga asli Surabaya awalnya tak menyangka bahwa kini dia sukses menekuni produk barang antik dan jadul.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Muhammad Fajar warga asli Surabaya awalnya tak menyangka bahwa kini dia sukses menekuni produk barang antik dan jadul.
Menempuh pendidikan di bidang otomotif, tentu jauh dari bidangnya saat ini.
Saat ditemui di lapaknya, Rosok Gila, di Pasar Inpres Bratang, Surabaya, pria 24 tahun ini tengah menata barang dagangannya.
Diiringi lantunan lagu tempo dulu, Fajar dengan teliti memilah barang antiknya untuk dirapikan.
(Yenny Wahid Umumkan Sikap Keluarga Sore Nanti, Maruf Amin Temui Istri Gus Dur Pagi Ini)
(Razia Rumah Karaoke Ilegal di Tuban, Satpol PP & Polisi Dapati 5 Pemandu Lagu, Pemilik Diperiksa)
“Awalnya hobi sejak SMA suka ngumpulin anting, random sih lalu nyambi usaha lain, kerja, dan lambat laun kok terlihat menjanjikan usaha barang antik dan jadul ini,” papar pria asli warga Bratang tersebut.
Hampir lima tahun menekuni usaha tersebut, Fajar sering bergerilya di pasar-pasar loak yang ada di Surabaya.
Usia yang cukup muda tak menyurutkan niatnya berdagang barang antik.
Tak banyak modal utama yang dia siapkan untuk membuka usaha semacam ini.
“Ada uang berapa saya belanjakan, kalau nggak ada ya saya nggak belanja,” lanjutnya.
(BREAKING NEWS: 18 Motor Milik Siswa SMKN 6 Surabaya yang Parkir di Pinggir Jalan Hangus Terbakar)
Suka duka menjadi kolektor barang antik dia alami, seperti tidak adanya dukungan dari keluarga.
“Awalnya keluarga terbentur dengan keinginan saya, karena penghasilan nggak nentu, tapi sekali untung lumayan. Bisa cukup digunakan satu dua bulan, akhirnya sekarang keluarga mendukung,” bebernya.
Dia merasa bahwa keluarga masih belum mengerti tentang hobinya jadi baginya tidak didukung itu suatu hal yang wajar.
(Pengalaman Tangani Persib, Ini Wejangan Djanur pada Pemain Persebaya Jelang Lawan Arema)
(Kakak Syahrini Meninggal Dunia, Sahabatnya Sebut karena Tersetrum Listrik Aliran Tinggi)