Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
44 Perantau Asal Jember Berada di Palu dan Donggala Saat Terjadi Gempa, 2 Orang Meninggal Dunia
Puluhan warga Jember berada di Palu dan Donggala saat gempa dan tsunami mengguncang. Bagaimana kondisi mereka?
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ani Susanti
Menurut Ahmad, saat gempa yang kemudian diikuti tsunami pada Jumat (28/9/2018) itu, anak Sulaiman-Zubaidah yang bernama Nur sedang mengikuti acara kampus di sebuah pegunungan di Palu.
"Alhamdulillah dia selamat karena berada di pegunungan. Sempat tidak ada kabar saja, tetapi kemarin sudah ketemu. Hanya tidak bisa mengikuti pemakaman orang tuanya," pungkas Ahmad.
Sementara itu, warga Jember yang merasa tidak bisa menghubungi keluarganya di Palu dan Donggala bisa menghubungi nomor Pusdalops BPBD Jember di nomor 085-101-767-008.
Seorang warga yang melapor antara lain Khoirul Anam, yang melaporkan ibunya bernama Maria yang tinggal di Donggala dan sampai Senin (1/10/2018) belum diketahui keberadaannya.
• Warga Lampung Kisahkan Detik-detik Gempa-Tsunami di Palu, Selamat Setelah Terjebak di Masjid Runtuh
Menurut Bupati Jember Faida, seluruh laporan yang diterima Posko Pusdalops BPBD Jember akan diteruskan ke Sulawesi Tengah.
"Baik melalui posko TNI, Polri, BPBD, juga PMI. Semua laporan kami telusuri dan teruskan untuk mengetahui keberadaan keluarga masing-masing," ujar Faida.
Faida mengakui ada sejumlah pelaporan yang diterima posko tersebut.
Dari laporan itu setelah ditelusuri akhirnya diketahui ada warga yang selamat, meninggal dunia, dirawat di rumah sakit, dan yang belum diketahui keberadaannya.
"Untuk dua orang yang meninggal dunia sudah dimakamkan di sana," imbuh Faida.