Gempa Sumenep
Cerita Para Warga Jember Saat Gempa: Lari Sambil Gendong Anak, Loncati Jendela dan Cari Selimut Cucu
"Anak saya sampai bertanya begitu. Pokok saya bopong, sama bantalnya sekalian," ujar Khotimah yang ditemui TribunJatim.com.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ani Susanti
Beruntung, malam itu Jamhuri dan istrinya tidak tidur di rumah tersebut.
Keduanya memilih tidur di dipan sederhana di dalam warung yang menempel di satu sisi depan rumah.
"Jadi waktu dini hari tadi ambrol, malah tidak tahu. Kami berhamburan keluar karena gempa. Baru tahu kalau tembok rontok-rontok siang ini," ujar Jamhuri.
• Update Hasil Kunjungan Pakde Karwo ke Lokasi Gempa Sumenep: 210 Rumah Rusak di Kecamatan Gayam
Kerusakan di rumah Jamhuri termasuk kerusakan ringan.
Sedangkan rumah rusak berat di Kelurahan Kebonagung antara lain dialami oleh keluarga Hasyim (55).
Satu sisi tembok rumah itu roboh sepanjang 3,5 meter.
Beberapa titik tembok retak dan kondisinya membahayakan.
Beberapa tiang rumah nyaris melorot dan keluar dari tempatnya.
Karenanya, jajaran Polres Jember membantu kerja bakti di rumah tersebut.
Polisi membantu menopang rumah itu memakai tiang bambu di beberapa titik.
• Gempa Guncang Jatim: Simak Tips Selamatkan Diri Menurut Panduan PMI, Saat di Rumah hingga Pegunungan
Istri Hasyim, Siti Khotimah (40) menuturkan saat tembok rumahnya roboh, dia masih berada di kamar.
"Bapak sudah keluar rumah sambil menyuruh saya keluar juga karena ada lindu. Saya masih nyari selimut untuk cucu di kamar. Untung tidak sampai tertimpa reruntuhan tembok," kata Khotimah.
Tembok itu roboh saat guncangan gempa terasa kencang di kawasan tersebut.
"Kayak ombak besar gitu guncangannya, tiba-tiba tembok roboh," lanjutnya.
Saat itu, Khotimah berada di kamar di satu sisi rumah itu.