Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ikuti Wonderful Indonesia Robot Challenge, Siswa SMK di Malang Andalkan Robot Cuci Piring Rp 9 Ribu

SMK di Malang ini mengandalkan Robot Cuci Piring yang dibuat dengan biaya Rp 9 ribu, saat mengikuti Ikuti Wonderful Indonesia Robot Challenge.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM/SANY EKA PUTRI
Karya robot siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang saat dicoba, Senin (15/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Robot-robot buatan siswa berjajar di setiap meja di wahana Fun Tech Plaza Jatim Park 3 Kota Batu, Senin (15/10/2018). Mereka mengikuti ajang Wonderful Indonesia Robot Challenge (WIRC), kompetisi Low Cost Project yang diadakan oleh Komunitas Robot Jatim.

Dalam kompetisi itu peserta berlomba untuk membuat robot dari barang bekas. Maksimal budget yang digunakan ialah Rp 500 ribu.

Rupanya siswa yang mengikuti ajang kompetisi ini pintar mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu menjadi robot.

Seperti yang dilakukan siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang ini.

Formasi Lulusan Cumlaude Sepi Peminat, Pendaftar CPNS di Pemprov Jatim Sudah Tembus 59.275 Orang

Kelompok yang terdiri dari Dava Ananda Rizki, Andi Kustiawan, Erfin Haryanto, dan Jimly Adam Ahmad ini membuat satu robot yang diberi nama Washer Bot (Warbot). Siapa sangka mereka hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 9000 rupiah.

Dava salah satu anggota kelompok menjelaskam robot yang mereka buat itu dibuat dari bahan bekas.

"Karena robot yang kami buat ini bahan-bahannya sudah ada jadi tinggal merakit saja. Ini kami buat robot yang bisa membantu pekerjaan rumah, yaitu cuci piring," katanya, ditemui Surya (TribunJatim Network), Senin (15/10).

Bahan-bahan yang mereka butuhkan ada boks ukuran sedang, spons, printer bekas yang tak terpakai selang, pipa. Bahkan mereka hanya butuh waktu tiga hari saja untuk merakit robot itu.

Robot itu secara otomatis jika dialiri listrik akan bergerak dan membersihkan piring yang kotor.

Tas Pesta dari Bra ala ARVA School of Fashion Surabaya

Piring itu ditaruh di dalam boks berukuran panjang 45 centimeter dengan tinggi 30 centimeter, lalu mesin berjalan dari printer yang tidak terpakai itu.

"Ide ini awalnya karena dari kebanyakan orang yang sering dialami oleh anak kosan yang malas mencuci piring. Membantu meringankan saja, sembari mesin mencuci piring, kita bisa sambi menyelesaikan pekerjaan lainnya," ungkap Ervin, anggota lainnya.

Dilain hal ada pula robot Personal Eletronic Trolley (PET) yang dirakit oleh pelajar SMA 28 Jakarta. Kelompok yang beranggotakan Muhammad Syahravi Hatta, Nurkhalif Rizqi Fatiha, dan Ridzki Raihan Alfaza ini membuat robot troli.

Robot dengan nama PET ini cukup dikendalikan dengan suara melalui ponsel. Semisal cukup mengatakan "GO" robot troli ini akan bergerak sendiri sesuai dengan perintah.

Syahravi mengatakan kalau ingin robot ini berhenti cukup mengatakan "STOP".

KPK Terus Obok-obok Pemkab Malang, Bupati Rendra Kresna Kian Pasrah, Begini Pengakuan Blak-blakannya

"Kami menggunakan perintah suara yang disambungkan melalui jaringan bluetooth. Perintahnya GO, STOP, LEFT, RIGHT. Karena menggunakan sistem dari Google perintah suaranya menggunakan bahasa Inggris," paparnya.

Uniknya robot ini juga dilengkapi dengan sensor menghindari tabrakan. Cukup menggunakan daya dari baterai untuk menjalankan robot berbentuk kotak segi empat ini.

Ia mengatakan ide membuat robot ini saat melihat konsumen berlanja di supermarket. Sejauh ini menggunakan troli yang didorong secara manual, dengan adanya robot PET ini tidak perlu lagi mendorong.

"Budget kami sekitar 490 ribu rupiah. Mepet sama batas budget yang ditentukan. Karena mahalnya di baterai, selebihnya kami menggunakan bahan bekas," imbuhnya.

Bahan bekas itu seperti besi bekas yang dipotong-potong, infra board, papan, roda.

Ada Layanan KB Gratis, Pasangan Usia Subur Lansung Berbondong-bondong Antre dan Menyerbu

Ketua panitia WIRC Robot Challenge 2018, Mas Agung Sartiko menambahkan, even ini adalah upaya untuk mengenalkan teknologi supaya pelajar bisa menciptakan suatu inovasi. Kegiatan ini diikuti 60 sekolah atau grup se Indonesia. 

Peserta berasal dari Jakarta, Malang Raya, Surabaya, Mojokerto, Jombang, dan sekitarnya. Penilaiannya mulai dari bentuk robot, fungsi, manfaat, dan harga di bawah 500 ribu.

“Semakin murah dengan fungsi dan manfaat yang bagus, tentunya akan menjadi juara,” kata Agung.

Adanya kompetisi ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa robot itu tidak mahal. Bahkan dari bahan murah bisa dikreasikan dengan nilai guna yang tinggi.

“Ingin mengubah mainset masyarakat kalau robot mahal. Padahal nggak. Ini saja dari bahan bekas bisa kok jadi robot yang bermanfaat untuk lingkungan,” jelasnya.

Sebelumnya perlombaan ini berlangsung sejak Sabtu (13/10) hingga Senin (15/10). Ada 8 kategori yang dilombakan. Yakni robot sumo junior dan senior, robot maze solving, robot soccer, robot rescue, robot gathering, robot underwater, fire fighting, dan drone racing.

Sedangkan yang mengikuti event ini kurang lebih sebanyak 250 peserta dari berbagai sekolah di Jawa Timur dan luar Jawa Timur. (Sany Eka Putri) 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved