Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Soal Ucapan Jokowi Sebut Politikus Genderuwo, Tim Sukses Ungkap Siapa yang Dimaksud Sang Presiden

Jokowi menyebut ada politikus genderuwo. Siapa ya yang dimaksud? Timses langsung mengungkapnya

Penulis: Januar AS | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT THORIK
Presiden Joko Widodo saat di Jembatan Suramadu, Sabtu (27/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir politikus yang doyan menyebar propaganda dan ketakutan kepada masyarakat di tahun politik ini.

Sindiran ini dikeluarkan oleh Jokowi saat berkunjung ke Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018).

Ia menyebutnya sebagai politikus gerenduwo (genderuwo).

"Ya politikus gerenduwo itu yang melakukan cara- cara berpolitik dengan propaganda. Menakut- nakuti dan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat," kata Jokowi seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, Jumat.

Dalam KBBI, genderuwo merupakan hantu yang konon serupa manusia yang tinggi besar dan berbulu tebal.

6 Fakta Pembunuhan Pasutri di Tulungagung, Polisi Ungkap Info dari Posisi Korban yang Peluk Guling

Jokowi mengemukakan saat ini banyak politikus yang sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang menakutkan dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Coba lihat politik dengan propaganda menakutkan. Membuat takut dan kekhawatiran. Setelah itu membuat sebuah ketidakpastian. Kemudian menjadi keragu raguan di masyarakat," ucapnya seusai peresmian tol.

Menurutnya, cara berpolitik semacam itu bukanlah berpolitik yang beretika.

Masyarakat digiring ke arah ketakutan sehingga terkesan kondisi Indonesia mencekam.

Cara berpolitik seperti itu dikatakan dapat memecah persatuan bangsa.

Sehingga, Jokowi menegaskan masyarakat harus bisa berpikir kritis dan pintar dalam menghadapi situasi.

Timses Minta Rumah DP 0 Persen Jokowi Tidak Dipandang Politis

Dia menekankan momen tahun politik hanya lima tahun sekali dan jangan sampai pesta demokrasi ini justru menimbulkan bibit-bibit perpecahan antar masyarakat.

"Cara berpolitik seperti ini jangan diteruskan lah. Stop," tegas mantan Wali Kota Solo itu.

Ia harapkan politik di Indonesia penuh dengan kegembiraan dan kesenangan, bukan ketakutan.

"Namanya juga pesta demokrasi, yang namanya pesta itu penuh dengan kegembiraan. Biarkan masyarakat dengan kematangan politiknya memberikan suara untuk memilih," ujarnya.

Jokowi mengatakan harus ada hijrah sikap saat tahun politik ini. Hijrah dari pesimisme ke optimisme, hijrah dari kegaduhan ke persatuan dan kerukunan.

Ketika ditanya siapa politikus yang dimaksud, Jokowi hanya tersenyum dan mengatakan sambil lalu.

"Ya dicari aja politikusnya," kata dia.

Lakukan Evaluasi, BPJS Kesehatan Hentikan Sementara Uji Coba Sistem Rujukan Online Peserta JKN-KIS

Tim Sukses ungkap ditujukan ke siapa

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menjelaskan maksud pernyataan Presiden Jokowi soal politik Genderuwo.

Menurutnya, pernyataan presiden Jokowi tersebut merupakan pernyataan simbolik yang ditujukan kepada para politisi yang selalu menarasikan propaganda dalam kampanyenya.

"Jadi pernyataan presiden Jokowi soal politik genderuwo adalah suatu pernyataan simbolik yang ditujukan kepada semua orang, pemimpin, politisi yang di dalam pernyataan-pernyataan kampanyenya selalu membangun narasi-narasi propaganda tantang ketakutan, tentang kegalauan di tengah tengah masyarakat, dan juga menciptakan apa yang disebut politik yang dinamis," kata Karding dilansir dari Tribunnews.com, Jumat, (9/11/2018).

Menurutnya propaganda tersebut membuat rakyat dihantui isu isu palsu, hoax, fitnah, dan nyinyir.

Tujuan propaganda tersebut yakni untuk terus menakuti rakyat.

"Menjadikan rakyat pada titik stres, galau, dan menurunkan optimisme dan membuat rakyat makin pesimis," katanya.

Seharusnya dalam berpolitik wacana yang dibangun membuat masyarakat tenang, nyaman, gembira, dan memberikan pendidikan bagi masyarakatnya.

"Jadi kalau pak Prabowo sering melontarkan pesimisme, pernyataan yang propagandis terkait hal-hal yang menakutkan, ya mungkin salah satu yang disebut yang dimaksud salah satunya mungkin pak Prabowo tapi menurut saya seluruh politisi bahkan seluruh orang, itu yang dimaksud oleh pak Jokowi," pungkasnya.

Soeharto Belum Dijadikan Pahlawan Nasional, Partai Berkarya Komitmen Untuk Terus Mengawal

Reaksi kubu Prabowo-Sandi

Kordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak paham dengan politik genderuwo yang disebutkan Jokowi.

Menurut Dahnil hingga saat ini, ia tidak mengetahui rupa genderuwo.

Sebelumnya saat berada di Tegal, Jawa Tengah Jokowi menyebut bahwa saat ini ada politikus yang menggunakan politik genderuwo.

"Gederuwo itu bentuknya gimana sih? Saya minta tolong dijelaskan dong. Mungkin Pak Jokowi tahu dan pernah melihat. Soalnya saya tidak pernah melihat," ujar Dahni saat dihubungi, Jumat, (9/11/2018).

Suami Istri di Tulungagung Ditemukan Tewas, Warga Sebut Didik Sempat Didatangi Penagih Utang

Dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (9/11/2018), terlepas dari bentuk rupanya, Dahnil sepakat bila cara cara politik yang menakuti rakyat harus dihilangkan.

Cara cara menstigma kelompok yang berbeda pandangan politik harus dihentikan.

"Mari kita sudahi menebar ketertakutan dengan ancaman hukum dan kekuasaan dengan menggunakan alat negara, apalagi dengan kata-kata 'akan kami cari kesalahan kalian, kapan kalian tak pernah buat salah'," katanya.

Selain itu, ia juga meminta hentikan propaganda-porganda bahwa Indonesia akan seperti Suriah, dan menyebut mereka yang kritis sebagai anti pancasila.

"Stop menebar ketertakutan kepada para Ulama dan cerdik pandai yang kritis sebagai kelompok anti NKRI dan Anti Pancasila," pungkasnya.

Drama Kolosal Surabaya Membara Digelar Malam ini, Pengendara Diimbau Hindari Kawasan Tugu Pahlawan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved