Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Rian Adji, Ustaz Jombang yang Viral Lewat Petuah Jangan Sakiti Hatiku karena di Situ Ada Kamu

Nama aslinya Rian Adji Prasetya. Rian Adji adalah ustaz muda asal Jombang yang sedang viral. Simak ceritanya:

Editor: Ani Susanti
SuryaMalang
Rian Adji Prasetya (kanan), ustaz muda asal Jombang yang sedang viral dengan petuah 'Kalau kamu benci aku sakiti saja aku jangan hatiku, karena di situ ada kamu'. 

Nama aslinya Rian Adji Prasetya. Banyak yang mencari sebagai Agus atau Riyan.

Rian Adji adalah ustaz muda asal Jombang yang sedang viral.

TRIBUNJATIM.COM - Cerita Rian Adji Prasetya, Ustaz Jombang yang Viral Lewat Petuah Jangan Sakiti Hatiku karena di Situ Ada Kamu

"Kalau kamu benci aku sakiti saja aku jangan hatiku, karena di situ ada kamu,"

Itulah sepenggal petuah yang dilayangkan seorang lelaki berseragam SMA, di depan sekerumunan kawannya.

Sedetik usai kalimat itu diakhiri, sorak-sorai membahana mengiringi si lelaku yang tunjukkan raut puas tersebut. 

Itulah sepenggal gambaran sebuah video yang berhari-hari ini santer disebar di berbagai fitur story media sosial.

Mulai Insta Story, Whatsapp Story, hingga daily story alias cerita keseharian.

Nomor Ponsel Anggota DPRD Jombang Dibajak untuk Menipu Anaknya, Pelaku Raup Uang Rp 2 Juta

Berhari-hari pula si lelaki jadi buruan warganet, tak jelas apa akunnya, siapa namanya.

Seorang warganet mengatakan dia bernama Riyan, warganet yang lain berpendapat dia adalah Agus.

Namun satu yang selaras, lelaki berseragam putih abu-abu dalam video itu dikatakan sebagai siswa MAN 1 Jombang.

Usut punya usut, SuryaMalang (grup TribunJatim.com) pun terus melakukan penelusuran.

Mencoba berbagai kata kunci di Mbah Google; "Gus Riyan Sakiti saja Aku"; "Riyan MAN 1 Jombang"; hingga perpaduan keduanya "Gus Riyan MAN 1 Jombang Sakiti saja Aku".

Nihil.

Datang ke Jombang, KPK Beberkan Motif yang Kerap Jadi Alasan Pejabat Korupsi

Tak ditemukan apa pun kecuali lagi-lagi video yang sama tanpa keterangan.

Singkat cerita, kali ini bukan berkat Mbah Google tetapi berkat seorang teman yang memberi tahu nama akun Instagramnya.

Terjawab sudah misteri selama ini.

Bukan Riyan, bukan pula Agus—melainkan Rian Adji Prasetya—dan memang siswa MAN 1 Jombang.

Pengikutnya siang itu (21/11/2018) menunjukkan angka 18 ribuan, yang saat dikunjungi kembali di malam harinya sudah menjadi 22 ribuan.

Tanggapan Presiden Klub PSMP Soal Vigit Waluyo yang Disebut Aktor Pengaturan Skor Liga Indonesia

SuryaMalang (grup TribunJatim.com) lagi-lagi mencoba menghubungi Rian yang rupanya seorang pendakwah sedari kecil, menilik unggahan-unggahan lawasnya.

Namun lagi-lagi nihil, fitur direct message tak membantu kali ini.

Tibalah unggahan terbaru Rian yang memberitahukan kalau dia sudah menyertakan CP alias contact person alias nomor yang bisa dihubungi di kolom bio.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, SuryaMalang (grup TribunJatim.com) pun mencoba mengirim pesan via Whatsapp meski bisa saja berakhir sama dengan direct message.

Semenjak Rian memberikan respon pada SuryaMalang, semenjak itu pula komunikasi menjadi lancar.

Setelah melalui urun-rembuk yang tidak mulus, ditemukanlah hari wawancara lelaki hits Jombang itu.

Intip Rumah Jahe Raksasa di Shangri-La Hotel Surabaya, Terbuat dari Kue, Permen, dan Bisa Dimakan!

Rabu, 28 November 2018, SuryaMalang (grup TribunJatim.com) bertandang ke kediaman Rian Adji Prasetya.

Sebuah rumah bergaya modern minimalis di depan mata.

Dua perempuan dengan nada gembira menyambut kedatangan kami, yang kemudian diketahui adalah teman sekolah Rian.

Berbicara soal video viral, sang 'biang kerok' juga ikut menyambut SuryaMalang rupanya.

Firda namanya, teman sekolah Rian berbeda kelas, bisa dibilang tangan berjasa di balik video kecintaan sejuta umat tersebut.

9 Menu Sepohon Pisang di Hotel Santika Pandegiling Surabaya, Mulai Cake hingga Ayam Batang Pisang!

Cerita Firda, kala itu usai upacara rutin tiap Senin yang memang masih jam kosong, Rian yang sedang melenggang santai di depan kelas temannya, ditarik masuk.

Tak butuh waktu lama, bak semut melihat gula, Rian pun menjadi pusat perhatian dan siap didengarkan.

Rian lantas menimpali, "Terus saya bilang, 'Lho saya nggak bisa menjelaskan apa-apa kalau tidak ada yang bertanya.' Akhirnya mereka mulai berebut pertanyaan. Mulai dari percintaan sampai keluarga."

"Iya, terus mulai heboh, ada yang tanya-tanya gini, 'Rian, mau tanya dong hukum ternak mantan itu apa?" kenang Firda menirukan gaya bicara temannya.

Pelajar di Jombang Curi Ponsel Milik Tetangganya Sendiri, Aksinya Terekam CCTV Sangat Jelas

Di tengah perbincangan asyik terkait video viral itu, ada satu protes Rian terhadap berbagai media yang mengabarkan kalau "lelaki dalam video tersebut curhat di tengah teman-temannya".

Lantaran, keseharian Rian justru dia yang jadi penampung curhatan sekawanannya bahkan sejak duduk di bangku SMP.

Penampung curhat tak sembarang penampung curhat, Rian Adji Prasetya juga dikenal sebagai pendakwah di kampungnya.

Dalam empat jam SuryaMalang bertamu, sudah lebih dari tiga kali jumlah telepon masuk yang memintanya mengisi acara kajian, itulah kenapa dia sering dipanggil Gus Rian.

Menurut penuturan Rian, "Gus" berarti dua hal; anak seorang kyai atau gus yang mengarah pada "cah bagus" atau anak lelaki berperilaku baik.

Ditanya mengenai motivasi berdakwah dengan gaya demikian, Rian menjawab kalau dia memang spesialis cinta.

"Lho saya memang spesialis cinta," sahutnya cepat.

Namun gaya itu dipilihnya bukan tanpa pemikiran matang, Rian tahu apa yang dia tuju.

"Penerus bangsa itu kan anak-anak muda, jadi harus mencari hal yang mampu menarik. Kalau nggak ada selingan-selingan cintanya gitu ya nggak didengar," jelasnya kemudian.

Aksi Tim Orong-Orong Damkar Pemkot Surabaya Masuk Selokan Demi Selamatkan Kucing

Untuk urusan memantun, Rian bilang kalau itu hasil dari kebiasaan berlatih.

"Witing tresna jalaran saka kulina," Rian melanjutkan penjelasannya. "Bisa karena terbiasa. Karena sudah seringnya berdakwah, jadi terbiasa untuk mengambil kata (yang berakhiran, red.) 'a-a-a-a' begitu, itu kan juga supaya menarik."

Lelaki penggemar buku Babad Tanah Jawa tersebut juga membagikan awal mula bagaimana bisa mengisi banyak panggilan dakwah seperti sekarang.

Dahulu kala, Rian adalah seorang bocah 3 SD yang cerewet.

Tak ingin kecerewatan tersebut berakhir sia-sia, Rian pun diikutkan lomba dakwah.

Sayang sungguh sayang, panggung pertama Rian tak menorehkan piala.

Respon Pengusaha Kota Batu Soal Kenaikan UMK, Minta Pegawai Tingkatkan Kinerja hingga Bahas Keadilan

Si Rian kecil pulang bercucuran airmata, namun si Rian kecil pula yang tersadar kalau kekalahannya yang baru sekali itu tak boleh menghentikan langkahnya.

Bermodal rasa penasaran, Rian pun terus dan terus mengikuti lomba dakwah.

Kemenangan berhasil dia raih dan berlanjut ke kemenangan berikutnya.

Mengangkat piagam bertuliskan "Jawara 1" semakin hari, semakin bak makanan sehari-hari.

Panggilan pertama yang memintanya mengisi sebuah acara pun dia dapatkan.

Dari situlah perjalanan panggung ke panggung Rian dimulai.

Rian Adji Prasetya si siswa kelas 10 MAN 1 Jombang itu, kini sudah tak terhitung jumlah acara yang dia isi untuk berdakwah. (Insani Ursha Jannati)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved