Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jauh dari Kesan Kumuh, Los Pasar Tradisional Banyuwangi Kini Nyaman Jadi Tempat Kongkow

Los-los pasar Banyuwangi direvitalisasi, menjadi lebih nyaman dan menarik layaknya kafe-kafe.

Penulis: Haorrahman | Editor: Ayu Mufihdah KS
SURYA/HAORRAHMAN
Los Pasar Tradisional Banyuwangi setelah direvitalisasi Pemkab Banyuwangi menjadi lebih nyaman untuk nongkrong, Selasa (4/12/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pasar tradisional yang identik dengan tidak beraturan, di Banyuwangi kini menjadi tempat yang asyik untuk kongkow (nongkrong).

Los-los pasar Banyuwangi direvitalisasi, menjadi lebih nyaman dan menarik layaknya kafe-kafe.

Los pasar dibangun menggunakan ukiran-ukiran kayu bermotiv khas Banyuwangi.

Lantainya memakai ubin klasik, sehingga memiliki kesan heritage.

Tuntut Permintaan Maaf Prabowo Subianto, APMI Gelar Aksi Solidaritas di Depan Grahadi Surabaya

"Ini baru satu minggu selesai. Bertahap kami akan revitalisasi semuanya," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, saat meninjau pasar Banyuwangi, Selasa (4/12).

Saat ini di pasar tradisional Banyuwangi, yang telah direvitalisasi adalah sentra kuliner.

Dulunya di tempat ini, para pedagang berjualan tidak rapi, dan tak memerhatikan kebersihan.

Motor bisa masuk ke dalam pasar, sehingga terlihat tidak beraturan.

Persiapan Hadapi PSIS Semarang di Kandang, Persebaya Surabaya Gelar Latihan Tertutup

Kini los pasar ini menjadi sentra kuliner bahkan ada yang buka sampai malam hari.

Di sentra kuliner ini menjual makanan khas Banyuwangi, seperti sego tempong, rujak soto, pecel pitik, dan menu khas lainnya, serta kopi Banyuwangi.

Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi melakukan revitalisasi pasar tidak dengan masif, tapi bertahap agar para pedagang masih bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.

"Kami lakukan revitalisasi pasar rakyat dengan tidak membongkar secara masif. Saat ini di sentra kulinernya, bertahap kami lakukan di sentra oleh-oleh, dan lainnya," kata Abdullah Azwar Anas.

Penjualan Smartphone Via Offline Masih Jadi Andalan di Surabaya

Bupati berusia 45 tahun tersebut mengatakan, ingin menjadikan pasat tradisional seperti pasar Chatuchak Thailand, yang menjadi pusat pembelanjaan dengan ribuan wisatawan tiap hari.

Chatuchak merupakan pasar tradisional yang dikunjungi ribuan wisatawan namun tertata rapi dan bersih.

Dengan merevitalisasi pasar tradisional, 'memaksa' para pedagang untuk menjaga kebersihan dan kerapian pasar.

Abdullah Azwar Anas ingin pasar tradisional Banyuwangi menjadi jujugan wisatawan.

Terbukti Ada Dugaan Korupsi, Mantan Kadispora Kabupaten Gresik Ditahan Kejaksaan Negeri Gresik

"Setelah direvitalisasi pasar tradisional akan buka sampai malam hari," ucap Abdullah Azwar Anas.

Namun menurut Abdullah Azwar Anas, revitalisasi secara keseluruhan akan dilakukan apabila seluruh pedagang sepakat.

Meski telah direvitalisasi, namun retribusi pedagang tidak naik dengan harga retribusi Rp 2.500.

Buka Jasa Pembuatan Dokumen Palsu, Mantan ASN Asal Sidoarjo Diamankan Polda Jatim

Mutmainah pedagang kopi mengaku bersyukur saat ini losnya dibongkar menjadi lebih bagus.

"Kios saya tambah bagus menjadi lebih nyaman," kata pedagang yang akrab disapa Iin tersebut.

Demikian juga dengan Iswati, pedagang makanan khas Banyuwangi, berani buka hingga malam hari.

"Saya buka sampai malam hari. Masak pun saya di sini," katanya.

Gelar Sholawatan di Makodam V Brawijaya, Pangdam: Tidak Ada Kaitannya dengan Separatisme

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved