Hingga Akhir Januari 2019, Ada 41 Kasus DBD dan 110 Kasus DD di Kota Blitar
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mencatat ada 151 kasus Demam Derdarah Dengue (DBD) dan Demam Dengue (DD) hingga Rabu (30/1/2019).
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ani Susanti
Ada sembilan tempat tidur untuk pasien rawat inap di puskesmas itu. Dari sembilan pasien yang menjalani rawat inap, delapan pasien diindikasi terkena DBD.
"Selama Januari ini, tempat tidur untuk rawat inap penuh terus. Hari ini ada tiga pasien keluar, tapi ada tiga pasien masuk lagi. Rata-rata pasien yang rawat inap terindikasi DBD," kata Kepala UGD Puskesmas Sananwetan, Kota Blitar, Zainun Nikmah, Rabu (30/1/2019).
• INFO SEHAT - Tips Mencegah Demam Berdarah, Penyakit yang Patut Diwaspadai saat Musim Hujan
Zainun mengatakan, sejak awal Januari 2019 sampai sekarang, sudah ada 51 pasien yang menjalani rawat inap di puskesmas.
Dari jumlah itu, sebanyak 43 pasien dari Kota Blitar dan delapan pasien dari wilayah Kabupaten Blitar.
Rata-rata, para pasien yang menjalani rawat inap karena terkena demam.
Rinciannya, tujuh pasien sudah positif DBD, 35 pasien terkena demam dengue dan sembilan pasien terkena tifus.
"Demam dengue itu trombosit turun tapi belum ada perdarahan. Kalau DBD sudah ada perdarahan. Kalau trombositnya di bawah 30 ribu dan kondisinya lemah langsung kami rujuk ke rumah sakit," ujarnya.
• Waspadai Bahaya Demam Berdarah di Musim Hujan, 41 Orang di Situbondo Telah Terjangkit DBD
Hal sama juga terjadi di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Saat ini, ada 37 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit milik Pemkot Blitar itu.
Data pasien itu terakhir diupdate pada Senin (30/1/2019) pukul 07.00 WIB.
"Data sampai pukul 07.00 tadi ada 37 pasien DBD yang dirawat di RSUD Mardi Waluyo," kata Humas RSUD Mardi Waluyo, Joko Purnomo. (sha)