Perjalanan Politik Khofifah Indar Parawansa, Belum Lulus S1 Sudah Disodori 3 Formulir Pencalegan
Sosok Khofifah Indar Parawansa Gubernur Perempuan Jawa Timur yang dilantik hari ini, Rabu (13/2/2019) pantas disebut politisi perempuan ulung
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Ia berhasil mengembangkan organisasi PMII menjadi 17 komisariat.
(Purna Tugas, Gus Ipul Titip Khofifah Indar Parawansa Perhatikan Dua Hal di Jawa Timur)
(Gelar Acara Pamitan, Pakde Karwo Beberkan Hal-hal Membanggakan dari Masyarakat Jawa Timur)
Meski banyak aktif di organisasi pergerakan mahasiswa, jangan dikira Khofifah muda lebih sering meninggalkan bangku kuliah.
Saat tengah menempuh pendidikan di Fisip Unair tahun 1984-1991, Khofifah juga kuliah di kampus berbeda dengan mengambil jurusan yang berbeda pula.
Sembari kuliah di Fisip Unair, Khofifah juga tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Dahwah di Sekolah Ilmu Dahwah Surabaya sejak 1984 hingga 1989.
Khofifah kuliah di dua jurusan sekaligus di waktu yang sama. Dan masih aktif dengan segudang kesibukan berorganisasi guna mengasah ilmunya.
Singkat cerita, apa yang dikerjakannya selama muda membuat partai besar saat itu, Partai Persatuan Pembangunan, tertarik pada sosok Khofifah.
Bahkan, belum juga lulus dari Unair, Khofifah sudah dilamar PPP dengan menyodorkan pilihan tiga lembar formulir pendaftaran calon legislator.
"Satu di tingkat kabupaten kota, satu tingkat provinsi, dan satu lagi tingkat pusat DPR RI. Saya memutuskan mengambil yang pusat dan alhamdulillah terpilih," kata Khofifah mengenal awal mula kiprahnya di politik pemerintahan.
(Jalan Panjang Khofifah Jadi Gubernur Jawa Timur, Bukan Ambisi Melainkan Dorongan Para Kiai)
(Dekan FISIP UNAIR : Khofifah Mampu Membawa Jatim Lebih Dinamis)
Behind the scene pengambilan keputusan itu, sebenarnya Khofifah mengaku sempat bingung. Pertama ia merasa tidak pantas untuk langsung terjun menjadi wakil rakyat.
Ia menyerahkan keputusan itu pada ibu nyainya di Surabaya. Hingga akhirnya ia mantap memilih daftar calon legislatif DPR RI.
Sangat muda. Bahkan Khofifah tercatat sebagai legislator termuda bahkan hingga sekarang.
Begitu dilantik sebagai anggota DPR RI, saat itu Khofifah yang masih muda di usia 27 tahun langsung dipercaya sebagai pimpinan fraksi PPP sekaligus menjabat sebagai pimpinan komisi.
Berangkat dari partai Islam, PPP, masih muda dan perempuan tentunya bukan hal yang mudah bagi Khofifah.
Ada banyak politisi senior, bahkan ada sekitar 15 orang guru besar di jajaran anggota legislatif. Serta banyak pula anggota DPR RI yang berangkat dari jajaran milier setingkat mayor jenderal.
Banyak dari mereka masih belum bisa menerima pemimpin perempuan.