Belajar dari Youtube, Pemuda di Kauman Tulungagung Menjerat dan Membius Sopir Grab Car
Seorang sopir Grab Car, NA (41) warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh penumpangnya.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Seorang sopir Grab Car, NA (41) warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh penumpangnya.
Dalam waktu tiga hari, polisi menangkap Dhimas Rizki Susilo (23) warga Desa/Kecamatan Kauman, pelaku perampokan itu.
Kejadian ini bermula saat NA mendapat order secara online, pada Jumat (15/2/2019) sekitar pukul 04.15 WIB.
Order itu ternyata dari Rizki di Jalan Bromo, Desa/Kecamatan Kauman.
• Viral Video Driver Ojol Teriak Baca Selembar Surat dari Grab, Dikira Diberhentikan, Ini Faktanya
• Driver Ojol Grab di Jombang Cabuli Penumpang di Bawah Umur
Dhimas mengorder dua titik pemberhentian, yaitu area persawahan Dusun Sedayu, Desa Bungur, Kecamatan Rejotangan dan di Stasiun Tulungagung.
“Pelaku ini diduga sudah merencanakan, karena dia sudah mempersiapkan sejumlah barang untuk beraksi,” terang Kasubag Humas Polres Tulungagung, AKP Sumaji, Senin (18/2/2019).
NA datang dengan mobil Honda Brio AG 1757 SS.
Dhimas memilih duduk di bangku belakang.
Saat saat sampai di area persawahan Desa Sedayu, seperti order pertama, Dhimas menjerat leher NA dengan tali.
Saat NA berontak, Dhimas menutup mulut dan hidungnya dengan handuk basah.
Diduga handuk itu telah diberi cairan obat bius. NA kemudian pingsan usai mengisap handuk di tangan Dhimas.
“Saat korban pingsan, pelaku mengikat tangan dan menutup mulut serta matanya dengan lakban yang sudah disiapkan,” sambung Sumaji.
• 16 Dokter Jantung Seluruh Indonesia Belajar Pemasangan Ring di RSUD dr Iskak Tulungagung\
• RSUD dr Iskak Tulungagung Diproyeksikan Buka Layanan Operasi Jantung Tahun 2023
Dhimas kemudian menjalankan mobil itu milik NA.
Selama perjalanan NA tidak kuasa melawan, karena di bawah pengaruh obat bius yang dipakai Dhimas.
Awalnya Dhimas bermaksud mengambil mobil NA.
Namun pikirannya berubah, ia hanya mengambil sebuah telepon genggam merek Samsung S6 Egde, dan yang korban sebesar Rp 70.000.
NA tersadar setelah pukul 07.00 WIB di sebuah perkebunan yang tidak dikenalnya.
“Korban ini melapor ke Polres Tulungagung malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB. Berbekal keterangan korban, polisi langsung bergerak,” ungkap Sumaji.
Polisi sempat mendatangi tempat NA mengambil order.
Dari keterangan warga sekitar, ada beberapa orang yang biasa berangkat kerja pagi hari. Bahkan polisi juga mendapat foto yang diduga pelaku.
Setelah foto itu ditunjukkan ke NA, NA membenarkan orang di foto itu adalah pelakunya.
Polisi juga mendatangi rumah pelaku, tidak jauh dari tempatnya order Grab Car.
• Tersengat Listrik Kabel PLN, Pekerja di Tulungagung Ini Pingsan Menggantung di Atas Papan Reklame
• Polres Tulungagung Lakukan Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Dua Anak, Pasang Garis Polisi di Rumah Korban
Menurut keluarga, Dhimas berangkat kerja ke Malang.
“Diduga pelaku ini kembali ke Malang, setelah meninggalkan mobil korban. Petugas kemudian melacak keberadaannya,” tutur Sumaji.
Dhimas diketahui pulang pada Minggu (17/2/2019) dini hari.
Dengan cepat polisi menangkapnya. Dhimas pun tidak bisa mengelak dan mengakui semua perbuatannya.
Kepada penyidik Dhimas mengaku tengah mengalami himpitan ekonomi.
Dhimas juga sudah merencanakan aksinya dengan matang. Satu di antaranya belajar soal cairan bius lewat Youtube.
“Saat ini pelaku masih diperiksa di Unit Pidana Umum (Pidum). Penjelasan lebih lengkap akan disampaikan besok (hari ini),” pungkas Sumaji. (Surya/David Yohanes)