Angka Kematian Ibu Pasca Melahirkan di Jember Duduki Rangking Satu, Sepanjang 2018 Ada 33 Kasus
Kasus kematian ibu paska persalinan kembali terjadi di Jember. Berdasarkan data angka kematian ibu di Jember pada 2018 mencapai 33 kasus.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
Romlah menegaskan, Kabupaten Jember masih disorot sebagai kabupaten dengan angka kematian ibu yang tinggi di Jawa Timur.
"Sementara satu di antara tolak ukur kualitas kesehatan adalah angka kematian ibu. Ternyata angka kematian ibu di Jember ini masih tinggi, rangking satu di Jember," tegasnya.
Dia meminta Pemkab Jember serius dalam menangani persoalan AKI, juga memberikan pelayanan yang terbaik bagi ibu hamil.
Terkait paparan Romlah itu, Kepala Seksi Kesehatan Ibu Dinkes Lilik Lailiyah yang hadir di RDP itu mengatakan, semua informasi yang masuk akan diakomodasi.
• Jadi Lokasi Prostitusi, Polisi Gerebek Warung di Jember, 2 Mucikari Ditangkap
Dia juga menyebutkan semua informasi terkait ibu hamil di Jember selalu langsung ditangani.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jember Isnaini Dwi Susanti menegaskan pihaknya tidak pernah mempersulit warga yang mengurusi SPM.
"Itu sudah kerap kami sosialisasikan, termasuk kepada kepala desa dan perangkatnya. Pada prinsipnya kami sudah meminta supaya pelayanan didahulukan, jangan pernah mempersulit dan menolaknya," tegas Santi.
Perihal AKI di Kabupaten Jember ini pernah disinggung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pada saat pelantikan Tim Pengurus PKK Jawa Timur lalu, Khofifah kembali menyinggung ini.
Dia meminta supaya TP PKK terlibat dalam penekanan angka kematian ibu dan anak, juga stunting di Jatim.
Berdasarkan data angka kematian ibu di Jember pada 2018 mencapai 33 kasus. (Surya/Sri Wahyunik)