Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Umbulsari Jember Juga Jual Aset dari Sawah Hingga Bengkel Buat Sangu Mondok ke Kasembon

Warga Kecamatan Umbulsari, Jember yang menjadi jemaah Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadi'in juga menjual beberapa asetnya.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Arie Noer Rachmawati
sri wahyunik/surya
Pertemuan keluarga jemaah Ponpes Kasembon di Balai Desa Umbulsari, Kabupaten Jember, Jumat (15/3/2019) 

Sampai pertemuan dengan keluarga jemaah digelar di Balai Desa Umbulsari, Kamis (14/3/2019) sore, terdata ada 28 orang dari Kecamatan Umbulsari yang mondok ke Kasembon.

Kapolsek Umbulsari AKP Sunarto menambahkan, pihaknya mengumpulkan keluarga jemaah itu menyusul keresahan yang terjadi di kalangan keluarga.

VIRAL Isu Kiamat, Gubernur Khofifah Pernah Temui Fenomena Serupa: Sesederhana Itu Alasannya

Isu Kiamat, Begini Kondisi Pondok Pesantren di Kasembon yang Dijadikan Tempat Singgah Warga Ponorogo

Sebab beberapa keluarga ditinggal oleh sang kepala keluarga.

"Juga ada beberapa yang sampai menjual aset sawah dan bengkelnya. Sampai menimbulkan keresahan," kata Sunarto.

Polisi, kata Sunarto, masih meminta keterangan dari satu pihak, yakni pihak keluarga jemaah yang masih berada di Umbulsari.

Nantinya pihaknya akan meminta keterangan dari jemaah yang berangkat ke Malang termasuk dari sang pemimpin kelompok pengajian, Ustad Ahmad Mudasir.

"Ya kami menunggu kedatangan mereka, ya 90 hari terhitung sejak 6 Maret lalu. Mereka mondok selama 90 hari," ujar Sunarto.

Senada dengan keterangan Fauzi, Sunarto mendapatkan penuturan dari keluarga jemaah tentang isu kiamat yang bakal terjadi bulan Ramadhan.

Polres Batu Selidiki Penyebar Isu Kiamat, Imbau Masyarakat Tak Telan Mentah Informasi yang Beredar

Terungkap Sosok Penyebar Isu Kiamat yang Bikin 52 Warga Jual Tanah dan Rumah Murah, Cuma Rp 20 Juta

Beredar kabar di kalangan mereka jika meteor akan jatuh di Jember.

Mendengar keterangan itu, Sunarto sampai melontarkan pernyataan balik 'kalau di Jember ada meteor jatuh dan kiamat, apa di Malang tidak juga kiamat'.

Pernyataan itu dia lontarkan untuk membuka logika pemikiran keluarga tersebut.

Pihaknya berjanji akan meminta keterangan silang (kroscek) terhadap jemaah yang sekarang sudah berada di Malang.

"Dan kalau ada yang merasa dirugikan, bisa melapor ke kami. Sejauh ini kami tampung aspirasinya karena masyarakat resah," pungkas Sunarto.

Beberapa waktu terakhir, isu kiamat bakal terjadi di bulan Ramadhan nanti menjadi viral di media sosial dan pemberitaan media.

Berawal dari eksodusnya 52 orang warga Kabupaten Ponorogo ke Ponpes Miftahul Falahil Mubtadi'in di Kasembon, Malang. Mereka mondok ke Malang karena isu kiamat tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved