Sukahar Kusmin, Perajin Asal Kediri Ini Sulap Botol Miras dan Gilingan Kopi Jadi Lampu Hias Antik
Bahan limbah dari besi bekas penggilingan kopi di tangan Sukahar Kusmin, perajin kreatif dapat disulap menjadi lampu hias antik.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
Lampu ini dipasang dengan cara ditempelkan di dinding tembok atau kayu.
Untuk lampu hias dari botol miras, Sukahar sengaja tidak mencopot label merk miras yang ada di botol. Justru dengan label miras semakin membuatnya artistik.
"Botolnya ada yang bening, coklat, merah dan hijau," tambahnya.
Sukahar juga memanfaatkan kayu limbah untuk membuat seni pahat kayu relief.
Karyanya dijual bervariasi di kisaran Rp 700.000 sampai Rp 3 jutaan.
Salah satu karyanya relief kayu yang dibuatnya menceritakan legenda tangan Raden Papak.
Dari mitos yang diketahui, Raden Papak merupakan salah satu bangsawan yang memiliki jari-jemari yang rata atau papak.
"Makam Raden Papak ini ada Kabupaten Kediri," ujarnya.
• Ashanty Pangku Kedua Anaknya, Potret Asisten di Sebelahnya Jadi Sorotan, Istri Anang Banjir Pujian
• Foto-foto Cavin Obient, Putra Yuni Shara, Disebut Mirip Tokoh Dilan yang Diperankan Iqbaal Ramadhan
Ada juga relief ukiran dengan tema cerita legenda Keong Mas yang dibuat di papan kayu jati.
Karya relief ini ditawarkan dijual Rp 700.000.
Diakui membuat kerajinan lampu antik dari bahan limbah awalnya sempat mengalami kesulitan.
Karena untuk memotong bekas botol miras ada tingkat kesulitannya.
"Kami memakai pemotong kaca. Saat memotong juga harus hati-hati supaya tidak pecah," jelasnya.
Sudah sekitar 3 tahun Sukahar yang tinggal di Perumahan Permata Biru, Kelurahan Pakunden, Kota Kediri menekuni membuat barang seni berupa lampu hias antik dan relief kayu.
Hasil karyanya telah banyak menghiasi dinding cafe dan rumah kolektor penggemar barang. (Surya/Didik Mashudi)