Terpopuler
Berita Terpopuler: Nilai Daun Kelor Kering Nganjuk Diekspor ke Korsel hingga Sidang Vlog Ahmad Dhani
Berikut Berita terpopuler TribunJatim.com Metro Surabaya pada Kamis (21/3/2019).
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berikut Berita terpopuler TribunJatim.com Metro Surabaya pada Kamis (21/3/2019).
1. Pertama Kali, 12 Ton Daun Kelor Kering Asal Nganjuk Diekspor ke Korea Selatan, Nilainya Capai Segini

Ekspor produk pertanian terus didorong oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.
Terbaru, hari ini, Kamis (21/3/2019), komoditas pertanian asal Jawa Timur yaitu daun kelor untuk kali pertama diekspor ke luar negeri.
Daun kelor kering sebanyak 12 ton dilepaskan untuk diekspor ke Korea Selatan.
Pelepasan ekspor komoditas pertanian melalui Balai Besar Karantina Pertanian itu dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Terminal Peti Kemas Surabaya.
"Ini yang menarik, komoditas pertanian yang kita ekspor adalah daun kelor. Ternyata pangsa pasarnya di Korea Selatan," kata Khofifah.
Daun kelor atau Moringa oleifera memiliki banyak manfaat, termasuk untuk kecantikan.
Sementara itu, Musyafak Fauzi, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, mengatakan komoditas pertanian yang dilepas hari ini adalah sebanyak empat kontainer. Yang nilainya mencapai Rp 13 miliar.
"Daun Kelor itu dari Nganjuk. Beratnya 12 ton yang diekpor hari ini. Ini adalah komoditas baru yang hari ini ekspor perdana," kata Musyafak.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ekspor dari Jawa Timur perharinya biasanya mencapai 200 kontainer per hari.
Baca selengkapnya di Pertama Kali, 12 Ton Daun Kelor Kering Asal Nganjuk Diekspor ke Korea Selatan, Nilainya Capai Segini
• Berita Terpopuler: Nasihat Malam Pertama Baim Wong untuk Lucinta Luna hingga Tato Nia Ramadhani
2. Tujuh Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Ikuti Program IAC, Kuliah dan Kerja di Taiwan

Sebanyak tujuh lulusan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya terpilih mengikuti program 2+1 Industri Academia Collaboration di Taiwan.
Program tersebut digagas oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikti) bersama Taipe Economic and Trade Office (TETO).