Berita Viral
VIRAL Gadis Tiongkok Tak Bisa BAB karena 2 Organ Tubuhnya Penuh Bubble Tea, Apa Saja Bahaya Lainnya?
Kondisi medis yang dialami seorang gadis di Tiongkok karena bubble tea tengah viral diperbincangkan.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
VIRAL Gadis Tiongkok Tak Bisa BAB karena 3 Organ Tubuhnya Penuh Bubble Tea, Apa Saja Bahaya Lainnya?
TRIBUNJATIM.COM - Kondisi medis yang dialami seorang gadis di Tiongkok karena bubble tea tengah viral diperbincangkan.
Gadis Tiongkok tersebut tak bisa Buang Air Besar (BAB) karena dua organ tubuhnya dipenuhi bubble tea.
Apa sajakah bahaya lainnya terlalu sering mengonsumsi bubble tea?
• INFO SEHAT HARI INI - Cegah Berat Badan Naik, Ini Tips Makan Sehat saat Lebaran yang Perlu Dicoba!
Seperti diketahui, tren bubble tea masih terus berkembang, dan sampai sekarang belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Tak heran, banyak kedai bubble tea yang bermunculan di berbagai pusat perbelanjaan.
Meski terasa nikmat, para ahli menyebutkan bahwa mengonsumsi bubble tea memberi efek tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Baru-baru ini, seorang anak perempuan merasakan bahwa akan lebih baik minuman itu dikonsumsi dalam ukuran sedang.
Anak perempuan itu berasal dari provinsi Zhejiang, Tiongkok berusia 14 tahun.
• INFO SEHAT HARI INI - 4 Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Bahan Rumahan, Mudah dan Ampuh!
Dia menjalani pengobatan darurat di rumah sakit lokal, Selasa (28/5/2019) setelah mengeluhkan sakit perut dan kesulitan makan dan buang air besar sembelit.
Setelah menjalani pemeriksaan CT Scan di bagian perut, dokter menemukan bahwa saluran pencernaan dan anus nya tersumbat oleh bubble.
Melansir laporan Sin Chew via TribunMedan (grup TribunJatim.com), dokter terkejut dan menanyakan gadis itu tentang seberapa sering dirinya mengonsumsi bubble tea.
Remaja perempuan itu lalu menjawab terakhir kali mengonsumsi bubble tea 5 hari lalu.
• INFO SEHAT HARI INI - 5 Tanda Tubuh Kebanyakan Minum Air Putih, Mual hingga Pusing Sepanjang Hari

Dokter Zhang yang merawat anak itu mengatakan bahwa jumlah bubble dalam perut anak itu tidak hanya akumulasi sehari.
Yang berarti, anak perempuan itu kerap menutupi kebiasaan minum bubble tea dari orangtuanya.
Dia mengonsumsi minuman itu sehari-hari.
Dokter lalu memberikannya cairan laksatif untuk mendorong bubble yang tersumbat di perutnya.
• INFO SEHAT HARI INI - 4 Manfaat Asam Jawa Bagi Kesehatan, Bisa Melindungi Kesehatan Jantung!
Direktur Rumah Sakit Umum Kota Zhuji mengatakan bahwa bubble dalam bubble tea itu terbuat dari tepung kanji yang tidak mudah dicerna.
Ditambah lagi, beberapa penjual membuat adonannya lebih kenyal, yang membuatnya lebih berbahaya bagi sistem pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih.
Dilansir Epoch Times, pada 2015 juga terjadi skandal yang melibatkan mutiara di bubble dengan korbannya adalah jurnalis televisi di Provinsi Shandong.
Dari pemindaian CT, diketahui ada mutiara di perutnya.
Berdasarkan investigasi, diketahui "mutiara" tapioka itu berasal dari ban bekas serta sol sepatu. (Artikel TribunMedan)

Efek Lain Mengonsumsi Bubble Tea untuk Kesehatan
Membahas lebih lanjut, bubble tea merupakan minuman unik yang pertama kali dipopulerkan di Taiwan.
Bola-bola yang disebut bubble tea ini sendiri dibuat dari tepung tapioka yang direbus.
Mengutip dari hellosehat.com via TribunStyle, bubble tea yang sering dipadukan dengan susu ini memiliki kandungan gula tambahan seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, melezitosa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, David B. Green dan Loan Kim, bubble milk tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya.
• INFO SEHAT HARI INI - 5 Tanda Tubuh Kebanyakan Minum Air Putih, Mual hingga Pusing Sepanjang Hari
Padahal, berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk pria dan 100 kcal/hari untuk wanita.
Dengan takaran gelas bubble tea yang dijual pada umumnya ini, kandungan gula dan kalori yang dihasilkan sudah sangat tinggi dan melebihi batas normal.
Kandungan gula dan kalori yang tinggi sangat berpotensi menimbulkan risiko penyakit jantung dan asam urat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 2 kali per hari, dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita.
Hal ini disebabkan karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebih dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat.
Selain itu, adanya kandungan gula yang tinggi, dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
• INFO SEHAT HARI INI - 5 Minuman yang Tak Baik untuk Kesehatan Tubuh, Padahal Kerap Dikonsumsi!
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Hal ini dapat mencetuskan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
Minum bubble tea secara berlebih juga dapat memicu peningkatan deposit lemak, peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
Untuk meminimalisasi dampak buruknya, kamu dapat tetap mengkonsumsi bubble tea yang mengandung susu namun, jangan gunakan topping lain seperti boba, jeli, dan puding.
Nah itu lah beberapa dampak buruk pada kesehatan jika terlalu banyak mengkonsumsi minuman bubble tea.
Ingat ya guys sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
So, lebih baik mencegah daripada mengobati. (Artikel TribunStyle)
• INFO SEHAT HARI INI - 10 Khasiat Timun Suri, Buah yang Menjadi Primadona di Bulan Puasa Ramadan