Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pindang Lidah Sapi Bawa Trenggalek Raih Juara 1 di Festival Makanan Khas Jatim, Kalahkan Ponorogo

Kabupaten Trenggalek meraih juara 1 dalam Festival Makanan Khas Jawa Timur yang digelar di Pasuruan, Rabu (19/6/2019).

ISTIMEWA
Tampilan makanan yang ditampilkan Kabupaten Trenggalek dalam Festival Kuliner Jawa Timur, Rabu (19/6/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek meraih juara 1 dalam Festival Makanan Khas Jawa Timur yang digelar di Pasuruan, Rabu (19/6/2019).

Trenggalek mengalahkan 24 kabupaten/kota di Jatim yang ikut dalam pagelaran itu.

Juara 2 festival kuliner diraih Kabupaten Ponorogo. Sementara juara 3 diraih Kabupaten Tulungagung.

Trenggalek menyajikan menu utama pindang lidah sapi. Menu pendamping, yakni lodho ayam dan nasi gegok.

4 Desa di Trenggalek Mulai Alami Kekeringan, BPBD Kirim Pasokan Air Bersih ke Wilayah Terdampak

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 500 Hektare Hutan di Trenggalek Akan Ditanami Bambu

Pindang sapi merupakan satu di antara makanan khas kabupaten yang berada di sisi selatan Pulau Jawa itu.

Penampakannya berupa kuah gelap mirip rawon dengan tambahan serundeng.

Olahan pindang lidah sapi merupakan kreasi lain lauk dari makanan khas tersebut.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto mengatakan, Trenggalek rutin mengikuti festival Kuliner Jatim dari tahun ke tahun.

"Tahun lalu kami masuk lima besar. Patut disyukuri tahun ini bisa menjadi juara pertama," ungkap Sunyoto, Rabu (19/6/2019).

Pada tahun ini, ujar dia, penilaian dalam festival itu tak sekadar pada menu yang disajikan di lokasi festival.

Para juri juga datang langsung ke masing-masing kabupaten/kota untuk menilik proses pembuatan dan penghidangannya di restoran atau tempat makan.

Beberapa waktu lalu, tim juri telah mendatangi Hotel Jaas Permai untuk menilai hal tersebut.

Jadi selain cita rasa dan tampilan makanan, juri juga menilai menajemen kuliner di masing-masing daerah.

"Dari mulai sisi higienisnya, tata letak bumbu, dan lain sebagainya. Semua aspek dinilai. Penilaian justru mayoritas di lokasi daerah masing-masing," ungkapnya.

Bukan cuma itu, penilaian juga memberi bobot untuk nilai bisnis sebuah makanan.

Pindang lidah sapi, kata dia, dianggap memiliki kekhasan dan nilai jual yang cukup tinggi sehingga bisa meraih juara pertama.

"Pindang sapi kan sebenarnya ada banyak macamnya, bisa berupa daging atau kikil. Kebetulan yang kami sajikan dari lidah sapi. Ini yang membuat berbeda," ucap Nyoto.

Bupati Trenggalek M Nur Arifin mengapresiasi raihan dalam festival kuliner itu. Ia bertekad untuk selalu menghadirkan menu-menu khas Trenggalek dalam berbagai kegiatan.

Bupati Trenggalek Tanam Bambu di Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sebut Ini Namanya Pohon Mas Ipin

Satpol PP Trenggalek Bongkar Paksa 6 Bangunan Sisa Bekas Pasar Pon, Ada Tenggat Tapi Tak Digubris

Utamanya kegiatan yang dihadiri oleh tamu dari luar Trenggalek.

Hal itu sebenarnya sudah dijalankan sejak lama. Misalnya, ketika acara Jakarta Marketing Week di Ibu Kota beberapa waktu lalu, Trenggalek membawa berbagai macam menu khas untuk dinikmati para tamu.

Hal tersebut untuk mengenalkan khasanah kuliner di kabupaten yang terkenal dengan keripik tempenya ini.

"Selama ini kuliner yang paling terkenal dari Trenggalek adalah lodho ayam. Kami ingin menunjukkan juga bahwa ada banyak menu khas lain yang cita rasanya sudah diakui. Buktinya bisa menjadi juara di festival tingkat provinsi," ungkap pria yang akrab disapa Mas Ipin itu. (Surya/Aflahul Abidin)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved