Tim Robotika ITS Surabaya Kembali Raih Juara Umum di Kontes Robot Indonesia 2019, Kalahkan ITB
Gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019 berhasil menjadi ajang pembuktian kemampuan di bidang robotika bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
Untuk divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), robot Risma dari tim ITS berhasil menempati juara ketiga setelah menumbangkan tim dari Universitas Islam Sultan Agung pada saat perebutan juara ketiga dengan perolehan nilai penuh.
Risma tak dapat melangkah ke final setelah sebelumnya robot berkakinya harus retry dua kali ketika melawan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun mereka berhasil finish dengan jeda waktu yang sangat berdekatan.
Ketika melawan ITB, tim ITS memang kalah dalam sisi waktu melewati rintangan yang berbentuk tali, karena dari sisi bentuk kaki robot sudah berbeda.
Tim lawan berkaki seperti tank yang datar serta lebih kokoh, dan bisa melewati tali dengan mudah.
"Namun, tim kami mengikuti standar peraturan yang ada sesuai arahan dari tingkat regional kemarin, bahwa kaki robot harus empat dan menyerupai kaki kuda," terang ketua tim Risma, Ahmad Auril Barelvi, mahasiswa Departemen Teknik Fisika ITS tersebut.
Sementara itu untuk tim Abinara-1 di kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) harus puas di posisi ke 10 setelah pada sesi ketiga robot tidak berhasil memadamkan api.
"Kami masih mengevaluasi kelemahan robot di sesi ketiga ini apa yang menyebabkan robot tak dapat memadamkan api. Tahun selanjutnya kami akan mencoba lebih baik lagi," ungkap ketua tim Abinara-1, Reza Pahlevi.
Pada kategori terakhir yaitu KRSBI Humanoid, tim ITS Ichiro tidak berhasil melewati babak perempat final.
Meski demikian, dari hasil perolehan juara itu semua, Tim Robot ITS dapat mempertahankan gelarnya sebagai Juara Umum di KRI 2019 ini.
Setelah di KRI 2018 tahun lalu ITS juga berhasil meraih juara Umum.
Direktur Kemahasiswaan ITS, Darmaji yang menerima piala kebanggaan KRI 2019 mengatakan dirinya sangat percaya kepada para mahasiswa akan semangat dan tekad juara yang dimiliki oleh tim ITS.
Namun dirinya juga berpesan, agar juara ini tidak menjadikan tim 'jumawa' dan bertinggi hati.
Tetap terus berlatih dan mengevaluasi setiap kekurangan yang ada pada perlombaan kali ini.
Agar tahun depan tim Robot ITS dapat meraih prestasi yang lebih maksimal lagi.
"Pesan saya kepada para mahasiswa, setelah ini agar fokus kembali mempersiapkan diri dan robot, mengingat bulan depan tim robot ITSbakan berlomba di Robocup Competition 2019 di Australia. Sehingga kita kembali bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia seperti tahun lalu," ujarnya.
• Program D3 Dihapus, ITS Surabaya Buka 7 Program Studi Baru Sarjana Terapan, Berikut Rinciannya!
• Mahasiswa ITS Surabaya Bikin Aplikasi Kuma, Bisa Bantu Pelaku UMKM Cari Konsumen Lewat Smartphone
Darmaji juga berpesan, agar semua tim mempersiapkan adik-adik tingkatnya dan menularkan ilmunya.
Karena proses regenerasi itu sangat penting untuk mempertahankan gelar juara yang ada.
Mengingat setiap tahun para senior pasti sudah ada yang menyelesaikan studinya. (Surya/Sulvi Sofiana)