Bambang Widjojanto Singgung Mahfud MD & Hamdan Zoelva Kerap Berpendapat Soal Pilpres di Media
Terkait sengketa Pilpres 2019, Bambang Widjojanto menyinggung soal Mahhfud MD dan Hamdan Zoelva
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
"Kalau saya nggak begitu penting. Tapi memang mereka diberi ruang di media mainstream. Itu hak mereka. Kalau saya meyakini apa yang saya buktikan, saya meyakini saksi-saksi ahli saya dan saksi-saksi fakta saya," ucap Bambang.
Dalam kesempatan itu, Bambang Widjojanto memberikan perumpaan Mahfud MD dan Hamdan Zoelva hanya sebagai penonton pertandingan sepak bola yang terus berkomentar atas jalannya pertandingan.
• Faldo Maldini Prediksi Karier Politik Prabowo Setelah Sebut Paslon 02 Bakal Kalah di MK
"Bukan pernyataan-pernyataan di pinggir lapangan. Itu kan biasa dipakai pemain bola kan Pak," imbuhnya.
"Penonton kan selalu jauh lebih hebat. No, yang lebih hebat itu adalah pemain dan coachnya. Bukan orang penonton-penonton ini," tegas Bambang.
"Saya menganggap, mengklasifikasi mereka penonton. Penonton itu boleh melakukan apapun, membuat pernyataan apapun, seahli apapun mereka, mereka jenisnya adalah penonton."
Bambang Widjojanto hanya berharap, juri tidak terpengaruh pada apa yang disampaikan para penonon itu.
"Itu saja sih yang kita musti doakan. Juri kita kan juri-juri yang cerdas dan mudah-mudahan mewakili kenegarawanannya. Itu yang kita musti doakan," ungkap Bambang.
• Pakar Hukum Sebut Hasil Sengketa Pilpres 2019 Sudah Ketahuan Meski Belum Diumumkan, Ini Analisisnya
"Kalau penonton sih mau ngomong apa saja namanya penonton. Saya nggak perlu komentari penonton."
"Saya mendowngrade posisi saya dong kalau saya juga komentari penonton. Penonton suka-suka kamu saja, saya ini coachnya, saya yang bertarung, jadi saya nggak boleh mendowngrade posisinya, sehebat apapun para penonton itu."
Bambang juga menilai, tidak semua penonton itu memberikan pendapat yang jujur terkait pertandingan.
"Jadi yakinlah para penonton itu ya penonton, dan belum tentu para penonton itu bukan penonton yang jujur. Belum tentu, ada juga yang jujur," kata Bambang.
"Apakah kedua orang ini jujur, saya juga nggak tahu. Cuma secara struktur, mereka juga merupakan bagian dari (pemerintah)."
"Yang namanya Pak Hamdan kan temannya Pak Yusril. Kan orang boleh saja berteman dekat. Ya boleh saja. Tapi apakah pernyataannya berpengaruh kepada kedekatannya, saya nggak ngerti juga, saya nggak mau menuduh-nuduh," tambah dia.
• Bambang Widjojanto Minta Izin Ketua MK Baca Surat An-Nisa Ayat 135, Lihat Reaksi Tim Hukum 01